TOKYO, Aug 20 (News On Japan) - Kekurangan beras yang terus berlanjut di supermarket-supermarket di seluruh Jepang telah membuat banyak orang bertanya-tanya mengapa rak-rak kosong meskipun pemerintah telah memastikan bahwa tidak ada krisis pasokan secara keseluruhan.
Saat ini, situasi ini disebabkan oleh beberapa faktor yang saling terkait: panas ekstrem, perubahan dalam saluran distribusi, dan perilaku konsumen. Meskipun data resmi menunjukkan indeks produksi beras yang stabil sebesar 101, yang menunjukkan tingkat produksi normal, kenyataannya suhu tinggi telah menyebabkan penurunan kualitas, membuat banyak beras tidak layak untuk pasar konsumen biasa.
Selain itu, distribusi beras di Jepang telah berubah secara signifikan sejak deregulasi pasar. Sementara supermarket besar dulu bergantung pada pedagang grosir pusat, banyak dari mereka sekarang membeli langsung dari petani atau melalui distributor kecil. Perubahan ini telah membuat sulit untuk mendapatkan pasokan yang besar dan konsisten, yang menyebabkan kelangkaan saat ini.
Para ahli menyarankan konsumen untuk tidak panik. Dalam waktu sekitar tiga minggu, beras baru dari daerah penghasil utama akan mulai masuk ke pasar, yang diharapkan dapat mengurangi kekurangan saat ini. Penting untuk diingat bahwa situasi saat ini bersifat sementara dan pasokan beras diharapkan akan kembali normal dalam waktu dekat.
Sementara itu, konsumen didorong untuk menghindari penimbunan, yang dapat memperburuk situasi. Pemerintah terus memantau situasi dengan cermat dan meyakinkan masyarakat bahwa tidak ada ancaman jangka panjang terhadap pasokan beras.
Source: MBS