KYOTO, Oct 02 (News On Japan) - Kyoto telah meluncurkan proyek percontohan bernama 'BUS TANPA BARANG BAWAAN' untuk mengatasi overtourism dan meredakan kemacetan di bus kota, terutama yang disebabkan oleh wisatawan dengan barang bawaan besar.
Layanan bus baru ini memungkinkan wisatawan untuk menyimpan barang bawaan mereka di bagasi, mendorong pengalaman wisata tanpa barang bawaan. Meskipun layanan ini berpotensi mengurangi kepadatan di transportasi umum, minat awal masih rendah, dengan tidak ada pengguna yang dilaporkan pada hari pertama.
Inisiatif ini mengatasi masalah kronis dalam sistem transportasi umum di Kyoto, di mana wisatawan yang membawa koper besar sering kali mencegah penduduk setempat untuk naik bus kota yang penuh sesak. Selain itu, kota ini menghadapi kekurangan pengemudi bus yang parah, masalah yang meluas ke seluruh negeri. Pada tahun 2030, Jepang diperkirakan akan menghadapi kekurangan 36.000 pengemudi bus karena sifat pekerjaan yang menuntut, jam kerja tidak teratur, dan tanggung jawab yang meningkat.
Para ahli menyarankan bahwa model operasi bus di Jepang saat ini, yang sangat bergantung pada pendapatan berbasis tarif dari jam-jam sibuk, mungkin memerlukan perubahan. Subsidi nasional mungkin diperlukan untuk operasi bus yang berkelanjutan, terutama mengingat penurunan jumlah penumpang dan perubahan ekspektasi penumpang.
Source: YOMIURI