Nagano, Oct 24 (News On Japan) - Hakuba Village di Nagano, salah satu destinasi resor ski utama di Jepang, sedang mengalami transformasi signifikan karena lonjakan pariwisata asing.
Dikenal dengan salju bubuk kelas dunianya dan terkenal secara internasional sebagai tempat untuk acara ski selama Olimpiade Nagano, Hakuba baru-baru ini menjadi hotspot bagi wisatawan asing, mendapat julukan "Niseko kedua". Kedatangan wisatawan ini mendorong perubahan cepat dalam ekonomi dan lanskap lokal.
Di Stasiun JR Hakuba, tanda-tanda dalam bahasa Inggris, seperti "Hakuba Base Camp", mendominasi, membuat area ini terasa hampir asing. Tanda-tanda toko juga ditulis dengan karakter Romanisasi, mencerminkan fokus yang semakin meningkat pada penyesuaian untuk wisatawan non-Jepang. Menurut pemilik toko suvenir lokal, desa ini begitu penuh dengan orang asing selama musim dingin sehingga kemampuan berbahasa Jepang hampir tidak diperlukan.
Lonjakan wisatawan asing ini tidak hanya membawa lebih banyak bisnis tetapi juga menyebabkan tantangan besar bagi wisatawan Jepang. Banyak wisatawan asing memesan akomodasi mereka jauh sebelumnya, bahkan kadang-kadang memesan untuk tahun berikutnya saat check-out. Hal ini membuat semakin sulit bagi wisatawan Jepang untuk mendapatkan reservasi hotel selama musim puncak, menciptakan frustrasi di antara wisatawan lokal.
Di samping kesulitan ini, harga barang dan jasa di Hakuba meroket. Misalnya, biaya semangkuk ramen telah mencapai 3.000 yen, yang membuat banyak pengunjung Jepang terkejut dan kesulitan menghadapi biaya yang semakin tinggi. Dampak ekonomi keseluruhan dari ledakan pariwisata masuk telah menyebabkan perasaan keterasingan antara pengunjung lokal dan wisatawan internasional, saat "Westernisasi" Hakuba yang cepat terus membentuk kembali wilayah tersebut.
Seiring Hakuba terus menarik perhatian wisatawan global, infrastruktur desa dan dinamika harga semakin diarahkan pada pengunjung asing, meninggalkan wisatawan Jepang untuk bergulat dengan ketersediaan yang terbatas dan biaya yang melambung di destinasi yang dulunya lebih mudah diakses.
Source: FNN