TOKYO, Dec 09 (News On Japan) - Pengeluaran perjalanan domestik oleh warga Jepang mencapai rekor tertinggi dari Januari hingga September tahun ini. Selain itu, pengeluaran wisatawan asing di Jepang telah melampaui total tahun lalu, mencatatkan rekor baru. Dalam situasi ini, fasilitas akomodasi di seluruh negeri mengadopsi strategi untuk meningkatkan daya tarik mereka dengan menawarkan layanan bernilai tinggi.
Dari penginapan sumber air panas bersejarah hingga hotel butik mewah yang menyasar pelancong kaya, serta rumah liburan dengan arsitektur menarik, dunia perhotelan Jepang sedang berevolusi.
Hanamaki Onsen, salah satu kawasan sumber air panas terkemuka di Prefektur Iwate, memiliki resor berusia 97 tahun yang terdiri dari tiga hotel dan penginapan. Salah satu fasilitasnya adalah kamar tamu baru dengan pemandian terbuka pribadi, dirancang untuk meningkatkan pengalaman tamu. Suite pemandian cedar ini menawarkan pemandangan tanpa gangguan sambil menikmati air sumber air panas alami. Tarif menginap semalam, termasuk dua kali makan, adalah 63.800 yen per orang. Setelah renovasi yang sebagian didanai oleh subsidi sebesar 200 juta yen, resor ini berhasil meningkatkan pendapatan per kamar sebesar 43% dibandingkan tahun 2019.
Salah satu tamu yang memilih kamar baru tersebut berkomentar, "Memiliki pemandian tepat di depan kami memungkinkan kami menggunakannya beberapa kali. Ini adalah pengalaman unik dan santai."
Six Senses Kyoto, hotel butik mewah yang dibuka pada bulan April, menargetkan pelancong kaya. Dengan tarif kamar mulai dari 170.000 yen per malam dan suite penthouse mencapai hingga 2 juta yen, properti ini menonjolkan desain yang menggabungkan budaya lokal dan elemen alam. Meskipun biaya tinggi, hotel ini memiliki tingkat okupansi 80%, didukung oleh investasi berkualitas daripada kuantitas. Menurut CEO hotel, "Pendekatan kami menekankan keunikan. Para tamu mencari ruang yang terasa sangat Jepang tetapi berbeda dari hotel tradisional."
Bisnis vila mewah juga berkembang pesat. Berlokasi sekitar tiga jam dengan mobil dari Tokyo, Noa Hotel di Kitakaruizawa menawarkan kepemilikan bersama vila eksklusif yang dikelilingi oleh alam. Setiap properti dirancang untuk menyatu dengan lanskap sekitar, menawarkan fasilitas seperti pemandian air panas pribadi dan sauna. Harga mulai dari kisaran 20 juta yen, dengan opsi tambahan berdasarkan hak penggunaan. Pemilik dapat menyewakan properti sebagai hotel saat tidak digunakan, menggabungkan ruang retret pribadi dengan peluang investasi.
Salah satu pemilik vila berbagi, "Saya sering datang ke sini pada malam hari, di mana saya bisa melihat bintang jatuh. Ini adalah sesuatu yang tidak bisa Anda alami di Tokyo."
Noa Hotel telah memperluas operasinya ke sembilan lokasi di seluruh Jepang dan mulai memasarkan kepada klien internasional pada bulan Juli. Proyek terbaru di Pulau Sagi, Prefektur Hiroshima, bertujuan untuk merevitalisasi komunitas kecil di mana lebih dari 70% populasinya berusia 65 tahun ke atas. Pengembangan baru ini menampilkan vila yang dirancang untuk menyatu dengan keindahan alam pulau tersebut dan diharapkan dibuka pada April 2026.
Penduduk setempat memiliki perasaan campur aduk. Sementara beberapa berharap masuknya pengunjung akan membawa vitalitas ke pulau tersebut, yang lain khawatir tentang manfaat terbatas bagi komunitas. Salah seorang penduduk mengatakan, "Jika fokus hanya pada pengunjung kaya, penduduk biasa mungkin tidak merasakan banyak dampaknya."
Dengan strategi inovatif untuk meningkatkan pendapatan melalui layanan bernilai tinggi, bisnis akomodasi Jepang mendefinisikan ulang cara mereka menarik pelancong domestik dan internasional.
Source: YOMIURI