OSAKA, Feb 19 (News On Japan) - Osaka menyaksikan lonjakan hotel mewah asing, didorong oleh meningkatnya wisatawan mancanegara. Pada tahun 2024, rekor 14,63 juta pengunjung internasional tiba di kota ini, memperketat persaingan di antara merek hotel global.
Jumlah hotel yang berafiliasi dengan luar negeri di wilayah Kansai terus meningkat. Pada tahun 2015, hanya ada 20 hotel semacam itu, tetapi pada tahun 2026, jumlah ini diperkirakan akan meningkat empat kali lipat menjadi 80. Salah satu pembukaan yang paling dinantikan terjadi di Grand Green Osaka, sebuah pengembangan berskala besar yang bersebelahan dengan Stasiun JR Osaka.
Hanya sedikit warga lokal yang menyadari hal ini, tetapi pada bulan April ini, merek paling bergengsi dari Hilton, Waldorf Astoria, akan melakukan debutnya di Jepang di Osaka. Dikenal karena akomodasi ultra-mewahnya, Waldorf Astoria telah lama menjadi favorit di kalangan keluarga kerajaan dan tamu-tamu berprofil tinggi di seluruh dunia.
Meskipun pengambilan gambar di dalam properti dibatasi, sekilas melalui pintu masuk menunjukkan lobi yang megah dan elegan, menjanjikan pengalaman eksklusif dan mewah. Tarif menginap satu malam untuk dua orang dimulai dari lebih dari 130.000 yen.
Mengapa Hilton memilih Osaka untuk Waldorf Astoria pertamanya di Jepang?
“Kota ini memiliki permintaan yang tinggi dari wisatawan Tiongkok, dan dengan Expo 2025 yang semakin dekat, daya tarik Osaka sebagai destinasi semakin meningkat. Selain itu, lokasi Osaka memungkinkan wisatawan dengan mudah mengunjungi Kyoto, Kobe, dan Nara, menjadikannya basis yang sangat menarik bagi turis internasional,” jelas seorang perwakilan Hilton.
Waldorf Astoria bukan satu-satunya yang bertaruh pada masa depan Osaka. Dekat Kastil Osaka, Patina Hotels & Resorts yang berbasis di Singapura akan membuka properti baru. Hotel 21 lantai dengan 221 kamar ini akan menjadi properti Patina kedua di dunia, setelah lokasi pertamanya di Maladewa.
Hotel Patina di Osaka akan memiliki seluruh lantai keempat yang didedikasikan untuk fasilitas spa dan kebugaran, termasuk area kolam renang yang luas. Tarif menginap satu malam untuk dua orang akan melebihi 100.000 yen.
“Expo yang akan datang menjadi faktor utama dalam keputusan kami memasuki Osaka. Meskipun ada hotel di sekitar Taman Kastil Osaka, belum banyak hotel dalam kategori mewah kelas atas. Kami ingin para tamu merasakan layanan perhotelan kelas dunia di jantung Osaka,” ujar seorang perwakilan Patina.
Seiring semakin banyaknya merek hotel asing yang mendirikan bisnisnya di Osaka, persaingan semakin mendorong inovasi. Hyatt baru-baru ini membuka hotel di Namba dengan pendekatan unik—mengubah lantai dasar, yang biasanya digunakan untuk resepsi, menjadi ruang kafe umum. Hal ini memungkinkan penduduk setempat dan turis berinteraksi, dengan acara seperti pertunjukan komedi dan pesta takoyaki yang membawa tamu lebih dekat dengan budaya Osaka.
Hotel ini, yang menargetkan tamu berusia 20 hingga 40 tahun, mengadopsi elemen desain yang terinspirasi dari Osaka di seluruh kamarnya. Lampu di samping tempat tidur berbentuk seperti pedang samurai, dan lukisan dinding yang menampilkan tulisan “Nandeyanen” (ungkapan khas Osaka) dalam huruf bergaya menambahkan sentuhan lokal yang unik.
InterContinental Hotels Group (IHG) juga memperkenalkan merek baru di Osaka, menampilkan desain retro yang menggabungkan unsur lama dan baru. Hotel ini dibangun di atas lokasi gedung era Taisho, dengan bahan-bahan dari struktur asli yang digunakan kembali untuk mempertahankan nuansa sejarah.
“Tujuan kami adalah menciptakan hotel yang terasa hangat dan menyambut, meskipun merupakan bangunan baru. Dengan mempertahankan elemen masa lalu, kami berharap dapat menyatukan orang-orang di ruang yang unik,” kata seorang perwakilan IHG.
Peningkatan pesat hotel mewah asing diperkirakan akan mengubah industri perhotelan di Osaka. Menurut seorang jurnalis Nikkei, salah satu faktor utama adalah basis keanggotaan besar dari jaringan hotel global.
“Program loyalitas Hilton memiliki lebih dari 200 juta anggota, sementara IHG memiliki lebih dari 100 juta. Jaringan besar ini memungkinkan hotel internasional menarik aliran wisatawan mancanegara secara stabil,” jelasnya.
Dengan persiapan Expo 2025 dan kemungkinan resor terintegrasi yang akan dibuka pada tahun 2030, status Osaka sebagai pusat pariwisata global semakin meningkat. Dengan semakin banyak hotel mewah memasuki pasar, tarif kamar di seluruh Osaka diperkirakan akan meningkat, menandai era baru dalam industri pariwisata kota ini.
Source: Television OSAKA NEWS