TOKYO, May 13 (News On Japan) - Jepang secara tradisional tidak mengenal budaya memberi tip, tetapi tanda-tanda perubahan mulai muncul seiring lonjakan besar dalam pariwisata inbound.
Destinasi populer seperti distrik Asakusa di Tokyo dipadati pengunjung, dan hingga akhir Maret 2025, jumlah wisatawan asing ke Jepang telah mencapai sekitar 10,54 juta — laju tercepat yang pernah tercatat untuk melampaui angka 10 juta.
Seiring meningkatnya jumlah wisatawan, banyak turis masih bingung dengan budaya tanpa tip di Jepang. Seorang pengunjung mengenang, "Saya mencoba memberi tip di restoran, tapi mereka dengan sopan menolak. Saya malu dan mengira telah melakukan kesalahan." Pengunjung lain berkata, "Saya pernah meninggalkan tip untuk petugas kebersihan hotel. Apakah itu tidak pantas di Jepang?"
Menanggapi hal ini, beberapa bisnis mulai menyediakan kotak tip. Salah satu kotak, yang diberi label ceria "Thank you!", diletakkan di dekat kasir di sebuah restoran di Prefektur Kyoto, dan dipenuhi uang kertas 1.000 yen. Di lokasi lain, bahkan terdapat uang kertas 5.000 yen. Seorang wisatawan dari Prancis menjelaskan, "Kalau tempatnya bagus, saya ingin memberikan sesuatu."
Meski memberi tip masih jarang, meningkatnya jumlah wisatawan asing mulai mengubah praktik layanan pelanggan. Beberapa tempat menyesuaikan pendekatan mereka untuk memenuhi harapan tamu asing — salah satunya adalah bar unik di Tokyo yang menarik perhatian dunia.
Di Ikebukuro, sebuah bar bernama "Muscle Bar" — yang seluruh stafnya adalah wanita berotot — menjadi sangat populer di kalangan turis asing. Hampir semua pelanggan berasal dari luar negeri, dan banyak di antaranya perempuan.
Seorang pengunjung dari Hawaii berkata, "Saya suka bertemu gadis-gadis berotot. Saya juga latihan, jadi menyenangkan melihat yang lain seperti saya." Salah satu atraksi khas bar ini adalah koktail buah segar yang diperas langsung menggunakan kekuatan lengan bartender.
Wisatawan dari Amerika Serikat berkata, "Saya menemukan tempat ini di Instagram. Kelihatannya menyenangkan, dan di negara saya tidak ada tempat seperti ini." Yang lain menambahkan, "Sangat menyenangkan. Benar-benar menghibur."
Kepopuleran bar ini di media sosial menyebabkan lonjakan reservasi internasional, tetapi juga menimbulkan tantangan. Pembatalan mendadak dan masalah komunikasi dengan nomor telepon luar negeri menjadi hal biasa.
Untuk mengatasi hal ini, bar tersebut memperkenalkan "Japan Ticket", layanan reservasi dan pembayaran online. Menurut CEO Japan Ticket, Tanaka Hiroaki, platform ini membantu restoran menerjemahkan menu, mengelola reservasi, dan memproses pembayaran untuk tamu asing.
Saat ini, sekitar 2.000 restoran di seluruh Jepang telah menggunakan sistem ini. Di Muscle Bar, lebih dari 90% reservasi pada bulan Mei dilakukan melalui Japan Ticket.
Manajer toko Harigae Hitomi berkata, "Jumlah pembatalan menurun drastis. Karena tamu membayar di muka, hampir semuanya datang. Tidak ada ruginya."
Source: FNN