News On Japan

Kembang Api Genggam Bersejarah 400 Tahun Dipertunjukkan di Saga

SAGA, Aug 18 (News On Japan) - Sebuah pertunjukan kembang api genggam, dikenal sebagai tezutsu hanabi, menerangi langit malam dalam sebuah festival di Kota Saga. Pertunjukan ini menampilkan para pria yang mengangkat tabung bambu sepanjang 90 sentimeter berisi bubuk mesiu, menyemburkan percikan api ke udara.

Pertunjukan kembang api ini dipersembahkan oleh kelompok sukarelawan yang dibentuk untuk menghidupkan kembali semangat komunitas lokal. Para anggota setiap tahun menyiapkan semuanya dari awal dengan tujuan membangun tradisi yang dapat bertahan selama satu abad.

Tezutsu hanabi berasal dari Toyohashi, Prefektur Aichi, lebih dari 400 tahun lalu dan hingga kini masih dipertunjukkan setiap tahun di berbagai daerah. Kelompok dari Saga juga pernah pergi ke Toyohashi untuk mempelajari tekniknya secara langsung dan terus mewariskannya.

Salah satu peserta, Yoshida, yang bekerja di sebuah pusat penitipan anak bersertifikat, terinspirasi setelah membantu persiapan tahun lalu untuk tampil sebagai penampil pertama kalinya. "Saya ingin mencobanya sendiri. Setiap hari tekad saya semakin kuat, dan saya berharap menunjukkan usaha saya akan menginspirasi kekaguman orang lain," katanya.

Pada hari festival, saat hujan deras turun, Yoshida dan rekan-rekannya melakukan persiapan akhir dengan dukungan dari para penampil berpengalaman yang datang dari Toyohashi. Yoshida berulang kali melatih sikap yang disarankan hingga tubuhnya mengingat gerakannya.

Saat waktunya tiba, ia mengangkat tabung itu, dan percikan api meledak ke udara. "Saya menuangkan seluruh rasa syukur dan perasaan saya ke dalamnya," ujarnya setelah itu. "Itu sangat mendebarkan. Saya berusaha menghadapi langsung tanpa lari. Jika anak-anak yang menonton merasa gembira atau kagum, dan suatu hari kita bisa melakukannya bersama, itu akan sangat membahagiakan bagi saya. Saya berharap semangat ini terus diwariskan."

Source: FBS福岡放送ニュース

News On Japan
MEDIA CHANNELS
         

Image of Overtourism: Arashiyama Luncurkan Acara Malam Untuk Kurangi Kerumunan Siang Hari

Overtourism: Arashiyama Luncurkan Acara Malam Untuk Kurangi Kerumunan Siang Hari

Arashiyama telah meluncurkan acara malam baru bernama Moonlit Path pada 1 Oktober untuk mengatasi overtourism dengan mengalihkan arus wisatawan ke malam hari dan menyalurkan hasil pendapatan kembali ke komunitas lokal. Jalur yang diterangi lampu berjalan dari pukul 6 sore hingga 9 malam hingga 31 Oktober, menerangi Jalan Nagatsuji dan Hutan Bambu yang terkenal, dengan area berbayar yang menampilkan instalasi cahaya bertema bambu.

Image of Kuil Kyoto Ubah Lonceng Tahun Baru Ikonik Jadi Sistem Reservasi Berbayar

Kuil Kyoto Ubah Lonceng Tahun Baru Ikonik Jadi Sistem Reservasi Berbayar

Lonceng Malam Tahun Baru ikonik di Kuil Chion-in Kyoto tahun ini akan beralih ke sistem berbayar penuh dan hanya melalui reservasi, dengan jumlah pengunjung dibatasi 2.000 orang, sebagai respons terhadap lonjakan kerumunan dalam beberapa tahun terakhir.

Image of Hotel Mewah Dibuka Dekat Kastil Nagoya dengan Tarif Kamar Hingga 3,75 Juta Yen per Malam

Hotel Mewah Dibuka Dekat Kastil Nagoya dengan Tarif Kamar Hingga 3,75 Juta Yen per Malam

Sebuah hotel mewah dengan tarif kamar mencapai 3,75 juta yen per malam telah dibuka di dekat Kastil Nagoya, dengan target menarik tamu kaya dari Jepang maupun luar negeri.

Image of Kamakura Memperkenalkan Pajak Mandi untuk Mengatasi Overtourism

Kamakura Memperkenalkan Pajak Mandi untuk Mengatasi Overtourism

Kota Kamakura di Prefektur Kanagawa telah menyetujui pengenalan pajak mandi, tetapi langkah ini menuai kritik keras dari para pengelola pemandian air panas lokal karena hanya dua fasilitas yang dikenai pungutan baru ini.