Shiga, Mar 14 (News On Japan) - Nagahama, sebuah kota yang kaya akan sejarah dan budaya, memiliki banyak situs yang terhubung dengan warisan Toyotomi Hideyoshi. Dari Kastil Nagahama, di mana pengunjung dapat melihat dokumen tulisan tangan Hideyoshi serta pemandangan yang pernah ia saksikan, hingga Kunitomo, pusat utama produksi senjata api yang mendukung penyatuan Jepang, wilayah ini menawarkan wawasan sejarah yang kaya.
Perjalanan dimulai di Kastil Nagahama yang telah direkonstruksi, terletak di tepi Danau Biwa. Meskipun catatan sejarah mengenai struktur kastil aslinya terbatas, menara berlantai lima dengan tiga tingkat ini dibangun kembali 423 tahun yang lalu sebagai tanggapan atas permintaan masyarakat untuk sebuah monumen yang menghormati warisan Hideyoshi. Dari lantai teratas, pengunjung dapat menikmati pemandangan luas Gunung Ibuki, yang menjulang setinggi 1.377 meter dengan puncaknya yang bersalju menciptakan latar belakang yang menakjubkan.
Di dalam kastil, pameran menjelaskan kebijakan Hideyoshi dalam mengelola Nagahama, termasuk kebijakan ekonomi seperti zona perdagangan bebas dan pembebasan pajak yang mendorong perdagangan lokal dan mengubah kota menjadi pusat ekonomi yang berkembang. Di antara banyak artefak yang dipamerkan, terdapat replika baju besi pribadi Hideyoshi dan kipas perang berlapis pernis yang digunakan oleh para komandan militernya.
Selanjutnya, perjalanan berlanjut ke Kunitomo, yang pernah menjadi pusat produksi senjata api yang berkembang pesat. Museum Senjata Api Kunitomo menampilkan koleksi senjata antik yang luas, mengungkap peran daerah ini dalam membentuk sejarah militer Jepang. Selama periode Edo, Kunitomo adalah salah satu dari dua pusat produksi senjata terbesar di Jepang, dengan lebih dari 70 bengkel pandai besi dan 500 pengrajin terampil yang memproduksi senjata berkualitas tinggi. Beberapa senjata ini digunakan oleh Oda Nobunaga dan Hideyoshi dalam kampanye militer mereka.
Selanjutnya, Museum Hikiyama Nagahama memperkenalkan pengunjung pada Festival Hikiyama yang terkenal, salah satu dari tiga festival kereta hias utama di Jepang, bersama dengan Festival Gion di Kyoto dan Festival Takayama. Asal-usul acara spektakuler ini berawal dari Hideyoshi, yang membagikan sake kepada warga kota untuk merayakan kelahiran putranya. Tindakan ini mengarah pada pembuatan kereta hias Hikiyama yang megah, dihiasi dengan mewah dan dikenal sebagai 'museum yang bergerak'. Museum ini secara permanen memamerkan dua kereta hias tersebut, menampilkan keahlian kerajinan tangan yang luar biasa serta makna sejarahnya.
Berjalan kaki sebentar dari museum akan membawa pengunjung ke Kurokabe Square, sebuah distrik bersejarah yang dilestarikan di sepanjang rute Hokkokukaidō yang dahulu menghubungkan wilayah Hokuriku dengan Kyoto dan Osaka. Salah satu daya tarik utamanya adalah Museum Kaca Kurokabe, yang bertempat di bekas bank era Meiji. Bangunan ini, yang dikenal sebagai 'Bank Dinding Hitam', telah dipugar kembali ke keasliannya dan kini memamerkan berbagai kerajinan kaca yang indah.
Di dekat Stasiun Nagahama, pengunjung juga dapat menjelajahi bangunan stasiun kereta tertua yang masih bertahan di Jepang. Dibangun pada tahun 1882, Stasiun Nagahama Lama berfungsi sebagai pusat penting dalam jaringan kereta api awal di Jepang. Kini beroperasi sebagai Nagahama Railway Square, situs ini menawarkan wawasan tentang sejarah perkeretaapian Jepang, termasuk pameran tentang sistem feri yang terhubung dengan kereta api pertama di Jepang, yang mengangkut penumpang melintasi Danau Biwa sebelum jalur kereta penuh ke Kyoto selesai dibangun.
Akhirnya, perjalanan berakhir di Pameran Bonbai Nagahama, yang diadakan di vila bersejarah Keiun-kan, tempat yang pernah menjadi tempat persinggahan Kaisar Meiji selama perjalanannya. Acara musiman ini menampilkan pohon bonsai plum yang dirawat dengan cermat, beberapa di antaranya berusia lebih dari 400 tahun, menampilkan bunga yang menakjubkan di atas batang tua—sebuah bukti keindahan alam yang abadi.
Nagahama, sebuah kota yang dibentuk oleh visi Hideyoshi, terus memikat pengunjung dengan warisan sejarahnya yang kaya, kekayaan budayanya, dan lanskapnya yang menakjubkan. Baik menjelajahi kastil, mengagumi senjata antik, atau menikmati keindahan bunga plum yang halus, kunjungan ke Nagahama menawarkan perjalanan yang tak terlupakan melalui waktu.
Source: YOMIURI