News On Japan

Sapporo Peringatkan Agar Tidak Menaruh Koin 10 Yen di Dalam Peti Jenazah

SAPPORO, Sep 25 (News On Japan) - Kota Sapporo mengeluarkan permintaan yang tidak biasa, mendesak keluarga agar tidak menaruh koin 10 yen di dalam peti jenazah sebelum kremasi, dengan alasan dapat merusak tungku kremasi.

Sebagai bagian dari tradisi pemakaman, bunga dan barang kenangan pribadi sering dimasukkan ke dalam peti sebagai persembahan terakhir bagi almarhum. Kota tersebut kini memperingatkan bahwa barang-barang tertentu, terutama logam, semakin sering dimasukkan meskipun ada larangan, sehingga menimbulkan masalah seiring meningkatnya jumlah kremasi akibat penuaan penduduk.

Kenichi Fujita dari Biro Kesehatan dan Kesejahteraan Sapporo menjelaskan, "Seiring terus meningkatnya jumlah kremasi, dampak dari barang-barang semacam itu tidak bisa lagi diabaikan." Pengelola krematorium melaporkan bahwa logam, khususnya koin 10 yen, menyebabkan kesulitan besar.

Osamu Tsumaki, manajer Krematorium Yamaguchi di Sapporo, mencatat bahwa koin tersebut meleleh selama proses kremasi, menempel pada alas tungku dan menyebabkan kerusakan. "Itu merusak peralatan kremasi dan mengurangi daya tahannya, sehingga perlu lebih sering diganti," katanya. Selain mengubah warna tulang, koin yang meleleh juga sulit dihapus karena menempel kuat pada permukaan tungku.

Praktik ini berakar pada kebiasaan lokal. Warga menjelaskan bahwa koin dimasukkan ke dalam peti sebagai simbol "ongkos menyeberangi Sungai Sanzu," sungai mitologis yang memisahkan kehidupan dan alam baka. Yang lain mengatakan mereka menyimpan koin yang tersisa sebagai jimat setelah kremasi. “Ketika orang tua saya meninggal, kami menaruh koin 10 yen. Itu dianggap sebagai jimat,” kata seorang warga.

Meskipun kota tersebut sudah lama memasang pemberitahuan di kantor pemerintahan untuk memperingatkan praktik ini, kini mereka membuat selebaran bergambar guna meningkatkan kesadaran. Pejabat meminta kerja sama masyarakat untuk memastikan proses kremasi yang aman dan lancar.

Source: FNN

News On Japan
MEDIA CHANNELS
         

Image of Media Sosial Mengubah Bahasa Sehari-hari di Jepang

Media Sosial Mengubah Bahasa Sehari-hari di Jepang

Badan Urusan Kebudayaan untuk pertama kalinya melakukan survei mengenai bagaimana penyebaran media sosial memengaruhi bahasa Jepang dalam survei tahunan tentang opini publik terkait bahasa nasional, yang mengungkapkan bahwa hampir 90 persen responden percaya ada dampaknya.

Image of Sapporo Peringatkan Agar Tidak Menaruh Koin 10 Yen di Dalam Peti Jenazah

Sapporo Peringatkan Agar Tidak Menaruh Koin 10 Yen di Dalam Peti Jenazah

Kota Sapporo mengeluarkan permintaan yang tidak biasa, mendesak keluarga agar tidak menaruh koin 10 yen di dalam peti jenazah sebelum kremasi, dengan alasan dapat merusak tungku kremasi.

Image of Warga Asing Dorong Lonjakan Pemakaman di Jepang

Warga Asing Dorong Lonjakan Pemakaman di Jepang

Meskipun sebagian besar orang yang berkunjung ke makam saat ekuinoks musim gugur di Jepang terbiasa dengan kremasi sebagai bentuk pemakaman standar, semakin banyak lokasi yang kini menawarkan pemakaman tradisional di dalam tanah. Pergeseran ini mencerminkan meningkatnya permintaan, terutama dari warga asing, dan semakin banyak pula dari orang Jepang.

Image of Ise Shrine Gelar Upacara Penebangan Pohon Suci

Ise Shrine Gelar Upacara Penebangan Pohon Suci

Kuil Agung Ise di Prefektur Mie mengadakan Festival Ofunashiro pada 17 September, sebuah ritual persiapan untuk Shikinen Sengu 2033, yaitu pembangunan kembali tempat suci yang dilakukan secara berkala. Upacara ini melibatkan penebangan kayu suci yang digunakan untuk membuat wadah bernama Ofunashiro, yang menyimpan bejana sakral Mihishiro untuk menempatkan dewa.