TOKYO, Oct 10 (News On Japan) - Badan Rumah Tangga Kekaisaran Jepang telah merilis Catatan Resmi Permaisuri Kojun, yang mengisahkan perjalanan hidup Permaisuri Kojun, istri Kaisar Showa dan nenek dari Kaisar Jepang saat ini.
Catatan yang membutuhkan waktu 17 tahun untuk diselesaikan ini mengungkap kegiatan keluarga kekaisaran selama masa perang, menunjukkan bahwa sang permaisuri sendiri turut membantu membuat komponen untuk peralatan militer.
Permaisuri Kojun, yang melewati masa penuh gejolak dalam era modern Jepang, wafat pada tahun 2000 di usia 97 tahun. Catatan ini memberikan wawasan baru mengenai hubungan antara keluarga kekaisaran dan masa perang.
Menurut catatan tersebut, Permaisuri Kojun memberikan mata dan anggota tubuh buatan kepada para prajurit yang terluka, dan ketika evakuasi sekolah diberlakukan, ia mengirim sekitar 410.000 biskuit kepada anak-anak di seluruh Jepang. Saat itu, putranya — kini Kaisar Emeritus — sedang dievakuasi ke Prefektur Tochigi. Biskuit tersebut dibagikan pada tanggal 23 Desember, bertepatan dengan hari ulang tahunnya.
Antara tahun 1944 dan 1945, ketika perang semakin intensif, sang permaisuri menghabiskan waktu membuat “grid”, komponen yang digunakan dalam tabung vakum untuk alat deteksi radio yang dapat melacak kapal selam musuh. Komponen semacam itu biasanya dibuat oleh siswi sekolah yang dimobilisasi secara nasional untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja. Catatan tersebut mengungkap bahwa Permaisuri Kojun juga turut membuat komponen ini di tempat perlindungan udara di Istana Kekaisaran yang dikenal sebagai Gobunko.
Untuk pertama kalinya, catatan tersebut juga menggambarkan tindakan beliau pada hari ketika Jepang mengumumkan penyerahannya.
“Pada pukul 11:55 pagi, Yang Mulia menyalakan radio di Gobunko dan mendengarkan dengan tenang hingga akhir siaran kekaisaran yang mengumumkan berakhirnya Perang Asia Timur Raya. Setelah itu, beliau menyambut Yang Mulia Kaisar dan menanyakan kabarnya,” tulis catatan itu.
Catatan yang baru dirilis ini menjadi sumber penting untuk memahami sejarah modern dan masa perang Jepang melalui kehidupan Permaisuri Showa.
Source: TBS