News On Japan

Memegang Payung Saat Bersepeda Akan Dilarang

TOKYO, Jun 13 (News On Japan) - Bersepeda sambil memegang payung, praktik yang sering terlihat selama musim hujan di Jepang, menimbulkan bahaya serius karena semakin sering terjadi seiring datangnya hujan bulan Juni.

Menurut revisi Undang-Undang Lalu Lintas Jalan yang mulai berlaku pada April 2026, pengendara sepeda yang ketahuan memegang payung saat berkendara akan dikenai denda sebesar 5000 yen.

Bahaya ini bukan sekadar teori. Kecelakaan telah terjadi akibat praktik ini. Rekaman dari kamera dasbor mobil di jalan yang terang menunjukkan tabrakan beberapa saat setelah kendaraan melewati persimpangan. Seorang pengendara sepeda yang memegang payung tiba-tiba muncul dari antara mobil yang datang dari arah berlawanan dan mengalami tabrakan.

Bersepeda sambil memegang payung menghalangi pandangan dan membuat kemudi serta keseimbangan menjadi tidak stabil, sehingga secara signifikan meningkatkan risiko kecelakaan.

Menurut pengujian yang dilakukan oleh Federasi Mobil Jepang (JAF), jarak berhenti pengendara sepeda yang berkendara dengan benar diukur di titik yang ditandai oleh kerucut merah. Ketika pengendara memegang payung, jarak pengereman bertambah hampir satu meter.

Kikuchi Kazunori dari cabang JAF Shizuoka berkomentar: "Rem dirancang untuk dioperasikan dengan kedua tangan. Menggunakan hanya satu tangan memperpanjang jarak berhenti, membuatnya sangat berbahaya. Orang-orang harus sepenuhnya menghentikan perilaku ini."

Source: FNN

News On Japan
MEDIA CHANNELS
         

Image of Media Sosial Mengubah Bahasa Sehari-hari di Jepang

Media Sosial Mengubah Bahasa Sehari-hari di Jepang

Badan Urusan Kebudayaan untuk pertama kalinya melakukan survei mengenai bagaimana penyebaran media sosial memengaruhi bahasa Jepang dalam survei tahunan tentang opini publik terkait bahasa nasional, yang mengungkapkan bahwa hampir 90 persen responden percaya ada dampaknya.

Image of Sapporo Peringatkan Agar Tidak Menaruh Koin 10 Yen di Dalam Peti Jenazah

Sapporo Peringatkan Agar Tidak Menaruh Koin 10 Yen di Dalam Peti Jenazah

Kota Sapporo mengeluarkan permintaan yang tidak biasa, mendesak keluarga agar tidak menaruh koin 10 yen di dalam peti jenazah sebelum kremasi, dengan alasan dapat merusak tungku kremasi.

Image of Warga Asing Dorong Lonjakan Pemakaman di Jepang

Warga Asing Dorong Lonjakan Pemakaman di Jepang

Meskipun sebagian besar orang yang berkunjung ke makam saat ekuinoks musim gugur di Jepang terbiasa dengan kremasi sebagai bentuk pemakaman standar, semakin banyak lokasi yang kini menawarkan pemakaman tradisional di dalam tanah. Pergeseran ini mencerminkan meningkatnya permintaan, terutama dari warga asing, dan semakin banyak pula dari orang Jepang.

Image of Ise Shrine Gelar Upacara Penebangan Pohon Suci

Ise Shrine Gelar Upacara Penebangan Pohon Suci

Kuil Agung Ise di Prefektur Mie mengadakan Festival Ofunashiro pada 17 September, sebuah ritual persiapan untuk Shikinen Sengu 2033, yaitu pembangunan kembali tempat suci yang dilakukan secara berkala. Upacara ini melibatkan penebangan kayu suci yang digunakan untuk membuat wadah bernama Ofunashiro, yang menyimpan bejana sakral Mihishiro untuk menempatkan dewa.