News On Japan

Japan Terpaksa Kurangi Obligasi Jangka Ultra-Panjang

TOKYO, Sep 09 (News On Japan) - Kementerian Keuangan Jepang mengambil langkah tidak biasa dengan memangkas penerbitan obligasi pemerintah jangka ultra-panjang setelah permintaan dari pembeli utama melemah, menyoroti kekhawatiran investor terhadap prospek fiskal Jepang.

Pada Juni 2025, kementerian merevisi rencana penerbitan untuk tahun fiskal, mengurangi volume obligasi dengan jatuh tempo lebih dari 10 tahun. Pejabat menggambarkan langkah ini sebagai respons luar biasa terhadap menurunnya permintaan. Keputusan tersebut muncul ketika imbal hasil obligasi 20 tahun dan 30 tahun mencapai rekor tertinggi pada Mei, mencerminkan harga yang jatuh di pasar sekunder.

Salah satu faktor kunci adalah penurunan pembelian oleh perusahaan asuransi jiwa domestik, yang biasanya menjadi pembeli stabil obligasi jangka panjang. Regulasi baru yang bertujuan memperkuat kesehatan keuangan mereka mendorong peninjauan kembali portofolio, sehingga mengurangi pembelian. Penurunan ini membuka jalan bagi hedge fund luar negeri, yang cenderung berdagang lebih agresif dan lebih kritis terhadap risiko fiskal dibandingkan lembaga domestik.

Pergeseran dinamika permintaan ini meningkatkan skeptisisme asing terhadap sikap fiskal Jepang. Sementara banyak investor domestik tetap yakin bahwa pemerintah tidak akan gagal bayar, investor internasional memandang keberlanjutan fiskal dengan lebih pesimistis.

Sentimen pasar juga dipengaruhi oleh pemilihan Dewan Penasihat pada Juli, di mana baik partai berkuasa maupun oposisi mengajukan langkah mahal seperti pemberian tunai dan pemotongan pajak konsumsi untuk menghadapi inflasi. Usulan ini menimbulkan kekhawatiran di luar negeri bahwa disiplin fiskal Jepang dapat semakin melemah, terlepas dari hasil pemilu.

Investor asing mengingat pengalaman Inggris pada 2022, ketika pemerintahan Truss meluncurkan pemotongan pajak besar tanpa pendanaan yang memicu penjualan obligasi dan lonjakan imbal hasil. Analis memperingatkan Jepang bisa menghadapi pengawasan serupa jika menjalankan kebijakan fiskal agresif tanpa sumber pendanaan yang kredibel.

Untuk saat ini, Kementerian Keuangan menghadapi tantangan menjaga kepercayaan pasar sambil mengamankan dana untuk mendukung pengeluaran. Pengurangan penerbitan obligasi jangka ultra-panjang menegaskan keseimbangan sulit antara selera investor dan kebutuhan fiskal.

Source: Kyodo

News On Japan
MEDIA CHANNELS
         

Image of Enam Puluh Persen Rumah Sakit di Jepang Merugi

Enam Puluh Persen Rumah Sakit di Jepang Merugi

Sekitar 60 persen rumah sakit di seluruh Jepang beroperasi dalam kondisi merugi, menciptakan situasi kritis di mana penutupan dan kebangkrutan bukan lagi ancaman yang jauh. Di balik angka ini terdapat krisis keuangan yang semakin dalam dan menimbulkan pertanyaan apakah pasien masih dapat mengandalkan akses yang stabil terhadap layanan medis.

Image of NTT Naikkan Biaya Dasar Telepon Rumah Pertama Kali dalam 30 Tahun

NTT Naikkan Biaya Dasar Telepon Rumah Pertama Kali dalam 30 Tahun

NTT, yang sebelumnya telah mengumumkan rencana untuk secara bertahap menghentikan kabel logam telepon tetap dalam satu dekade mendatang, mengatakan dalam sebuah pengarahan pada 30 September bahwa mulai tahun fiskal depan biaya dasar akan dinaikkan untuk sementara mempertahankan layanan tersebut.

Image of FamilyMart Bertaruh Besar Pada Iklan Ohtani

FamilyMart Bertaruh Besar Pada Iklan Ohtani

FamilyMart menempatkan Shohei Ohtani di pusat strategi terbarunya, dengan menjadikan bintang bisbol dunia itu sebagai wajah kampanye televisi nasional untuk lini onigiri baru. Dalam sesi pengambilan gambar dua jam di Los Angeles pada bulan Desember, Ohtani—yang digambarkan Presiden Kensuke Hosomi sebagai pribadi lembut dan “bersinar seperti matahari”—mencicipi 19 onigiri dan bahkan meminta untuk membawa pulang sisanya.

Image of Jepang dan Arab Saudi Tandatangani Kesepakatan Kemitraan Hiburan

Jepang dan Arab Saudi Tandatangani Kesepakatan Kemitraan Hiburan

Jepang dan Arab Saudi mengumumkan nota kesepahaman baru untuk kerja sama ekonomi pada 24 September di Expo Osaka-Kansai, dengan penekanan kuat pada pengembangan industri hiburan dan konten.