News On Japan

Perusahaan Layanan Skuter Listrik Terbesar di Dunia Umumkan Masuk Secara Penuh ke Jepang

TOKYO, Sep 07 (News On Japan) - Lime, perusahaan layanan berbagi skuter listrik terbesar di dunia, telah mengumumkan kerja sama dengan perusahaan asuransi besar untuk mengejar masuk secara penuh ke pasar Jepang.

Lime, yang meluncurkan layanannya di beberapa wilayah Tokyo pada tanggal 19 bulan lalu, saat ini mengoperasikan layanan berbagi skuter listrik di lebih dari 280 kota di seluruh dunia.

Perusahaan ini bertujuan untuk membantu memecahkan masalah sosial seperti kemacetan lalu lintas perkotaan dan kekurangan tempat parkir, sambil menyediakan opsi transportasi baru di daerah-daerah yang kurang terlayani oleh transportasi umum.

Meski kekhawatiran tentang mengemudi sembrono telah muncul terkait skuter listrik, Lime berencana untuk bekerja sama dengan polisi setempat untuk menangani masalah ini. Selain itu, perusahaan ini bermitra dengan Mitsui Sumitomo Insurance untuk menawarkan perlindungan asuransi yang sesuai dan mengadakan lokakarya mengemudi aman.

Perusahaan ini bertujuan untuk memperluas layanannya secara nasional pada tahun 2030.

Source: ANN

News On Japan
MEDIA CHANNELS
         

Image of Jaringan Restoran Jepang Manfaatkan Peluang di Pasar Hemat Tiongkok

Jaringan Restoran Jepang Manfaatkan Peluang di Pasar Hemat Tiongkok

Bisnis makanan Jepang semakin mempercepat upaya ekspansi mereka di Tiongkok, di mana konsumsi stagnan akibat kenaikan harga makanan. Kami menyelidiki faktor-faktor yang mendorong perusahaan Jepang untuk mempercepat operasi mereka di pasar Tiongkok.

Image of Don Quijote Masuki Pasar Kartu SIM Berbiaya Rendah

Don Quijote Masuki Pasar Kartu SIM Berbiaya Rendah

Pan Pacific International Holdings, operator Don Quijote, telah mengumumkan masuknya ke pasar kartu SIM berbiaya rendah. Perusahaan ini akan menawarkan paket mulai dari 770 yen per bulan untuk 3GB, menggunakan jaringan NTT Docomo.

Image of Salon Jepang Menghemat Biaya dengan 'Haircut Monster'

Salon Jepang Menghemat Biaya dengan 'Haircut Monster'

Kebangkrutan salon rambut di Jepang sedang meningkat, dengan 139 kasus tercatat antara Januari dan Agustus 2024, peningkatan signifikan dari tahun-tahun sebelumnya. Faktor-faktor seperti meningkatnya persaingan, biaya bahan, dan biaya tenaga kerja berkontribusi pada lonjakan ini. Meskipun tantangan ini ada, beberapa salon menemukan cara untuk tetap bertahan dengan mengadopsi strategi hemat biaya.

Image of Hampir 40% Penerbit di Jepang Melaporkan Kerugian

Hampir 40% Penerbit di Jepang Melaporkan Kerugian

Toko buku di seluruh Jepang terus tutup, dan penerbit menghadapi kondisi bisnis yang sama sulitnya. Menurut firma riset swasta Teikoku Databank, 36,2% penerbit mencatat kerugian pada tahun fiskal lalu, persentase tertinggi dalam 20 tahun terakhir.