TOKYO, Sep 22 (News On Japan) - Tokyo telah meluncurkan aplikasi pencarian jodoh resmi dalam upaya untuk meningkatkan jumlah pernikahan, terutama karena kota ini mengalami tingkat kelahiran terendah di Jepang.
Aplikasi ini mengharuskan pengguna untuk mendaftarkan informasi pribadi, termasuk foto, pendapatan, dan riwayat pernikahan. Tujuannya adalah menggunakan AI untuk mencocokkan orang berdasarkan preferensi mereka terhadap penampilan, usia, dan pendapatan. Aplikasi ini mengenakan biaya pendaftaran sebesar 11.000 yen untuk dua tahun, menjadikannya inisiatif resmi untuk mengatasi penurunan angka kelahiran.
Kami berbicara dengan berbagai individu tentang pendapat mereka mengenai aplikasi ini dan pengalaman mereka sendiri dalam hubungan. Beberapa berbagi metode tradisional bertemu pasangan, seperti pertemuan yang diatur atau perkenalan melalui teman. Yang lain, terutama orang muda, mencatat kenyamanan memiliki informasi pribadi terlebih dahulu, sehingga memudahkan untuk menyaring calon pasangan dan menggunakan waktu mereka lebih efektif.
Terlepas dari kenyamanannya, pendapat beragam. Beberapa merasa bahwa bergantung pada kondisi seperti pendapatan atau penampilan tidak cukup mengungkapkan karakter seseorang, sementara yang lain menghargai pendekatan yang terstruktur karena menghemat waktu. Menurut Badan Anak dan Keluarga, satu dari empat pernikahan sekarang dimulai melalui aplikasi, yang menyoroti peran yang semakin besar dari pencarian jodoh digital dalam hubungan modern. Namun, mereka yang telah menikah selama beberapa dekade menekankan bahwa memahami pasangan memerlukan waktu, dan kondisi awal tidak selalu menentukan kompatibilitas jangka panjang.
Source: ANN