TOKYO, Dec 19 (News On Japan) - Kasus influenza di Jepang telah melonjak sejak awal Desember, dengan peningkatan tajam laporan pasien di setiap institusi medis. Di pabrik Towa Pharmaceutical di Yamagata, permintaan telah melampaui pasokan meskipun ekspansi fasilitas dilakukan tahun lalu.
Pabrik tersebut memproduksi 760 jenis obat, 245 di antaranya berada dalam pasokan terbatas karena permintaan yang tinggi. Meskipun peralatan dapat memproduksi 10 miliar tablet setiap tahun, penyesuaian produksi membutuhkan waktu dua hingga tiga bulan. Obat untuk pilek dan penyakit terkait termasuk dalam item yang dibatasi.
Sekolah-sekolah di seluruh Jepang menghadapi penyebaran influenza yang cepat, terutama jenis A yang parah dan sangat menular. Hal ini menyebabkan lonjakan penutupan kelas, dengan angka yang meningkat empat kali lipat hanya dalam dua hari menjadi lebih dari 4.124 kelas. Virus ini terutama menyerang anak-anak usia sekolah dan remaja, yang aktivitas kelompoknya mempermudah penularan. Institusi pendidikan melaporkan wabah yang tiba-tiba dan tidak terduga dalam satu tingkat kelas.
Para ahli mencatat bahwa influenza biasanya menyebar dengan cepat pada pertengahan Desember karena penurunan suhu dan kelembapan yang tajam. Tingkat penularan virus yang tinggi berarti paparan singkat di ruang bersama sudah cukup untuk menyebabkan infeksi. Dengan liburan akhir tahun dan Tahun Baru yang mendekat, infeksi diperkirakan akan meningkat lebih jauh.
Penyakit menular lainnya, seperti COVID-19 dan sindrom pipi merah, juga beredar, menyebabkan permintaan yang tumpang tindih untuk obat-obatan serupa. Orang tua mengungkapkan kekhawatiran atas kekurangan obat, karena apotek berjuang memenuhi permintaan. Obat-obatan penting seperti penekan batuk Mezicon berada dalam kondisi yang sangat minim, dengan apoteker melaporkan stok yang tidak mencukupi untuk memenuhi resep.
Apoteker dan profesional kesehatan mendesak masyarakat untuk menjaga langkah-langkah dasar pencegahan infeksi dan mempertimbangkan untuk menyimpan obat-obatan bebas, seperti penekan batuk dan penurun demam, sebagai langkah pencegahan terhadap kekurangan obat.
Source: ANN