TOKYO, Dec 16 (News On Japan) - Ambisi Jepang di sektor dirgantara telah menghadapi perjalanan yang penuh gejolak, dengan proyek MRJ (Mitsubishi Regional Jet) menjadi pengingat nyata akan tantangan dalam industri penerbangan global yang kompetitif.
Mitsubishi Heavy Industries (MHI) meluncurkan MRJ pada tahun 2008 sebagai pesawat penumpang jet domestik pertama dalam setengah abad. Meskipun ada harapan besar dan investasi lebih dari 1 triliun yen, proyek ini dibatalkan pada tahun 2023 setelah mengalami enam kali penundaan pengiriman, yang membuat kredibilitas teknologi Jepang dipertanyakan.
MRJ bertujuan merevolusi perjalanan udara regional dengan pesawat berkapasitas 90 kursi, tetapi proyek ini menghadapi hambatan besar dalam mendapatkan sertifikasi tipe, terutama di Amerika Serikat sebagai pasar utamanya. Persyaratan sertifikasi, yang mencakup lebih dari 400 pemeriksaan ketat terhadap keamanan dan operasional, membebani tim proyek. Meskipun MHI merekrut insinyur berpengalaman dari Boeing untuk mengatasi kesenjangan, kurangnya persiapan awal menyebabkan penundaan yang mahal.
Pemangku kepentingan utama merefleksikan peluang yang terlewatkan, mengakui bahwa tim tersebut meremehkan kompleksitas standar regulasi global. Ketika masalah akhirnya diselesaikan, kondisi pasar telah berubah, membuat proyek menjadi tidak layak. Kegagalan MRJ menjadi pukulan besar bagi upaya Jepang untuk menempatkan dirinya sebagai pemimpin dalam industri penerbangan.
Pada bulan Maret tahun ini, Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang mengumumkan strategi baru untuk menghidupkan kembali pengembangan pesawat domestik pada tahun 2035, dengan mengambil pelajaran dari MRJ. Dikemas sebagai "kesempatan yang mengubah permainan," rencana ini bertujuan memperkuat kemampuan teknologi Jepang dan membangun kemitraan internasional untuk memenuhi permintaan masa depan di sektor dirgantara.
Meskipun kegagalan MRJ tetap menjadi kisah peringatan, proyek ini juga memberikan wawasan yang berharga. Para pemimpin Jepang bertekad mengubah kemunduran ini menjadi batu loncatan, menggunakan pengalaman tersebut untuk membangun fondasi yang lebih kuat bagi ambisi dirgantara negara itu.
Source: テレ東BIZ