OSAKA, Jan 23 (News On Japan) - Toru Hashimoto, mantan gubernur dan wali kota Osaka serta seorang pengacara ternama, baru-baru ini membagikan pandangannya tentang pembangunan perkotaan, dinamika politik, dan masa depan Osaka.
Dalam refleksinya tentang lanskap politik tahun 2024, yang mencakup peristiwa penting seperti "Fenomena Ishimaru" dalam pemilihan gubernur Tokyo, pembentukan pemerintahan Ishiba, dan kekalahan besar partai yang berkuasa dalam pemilu, Hashimoto memberikan pandangannya tentang perkembangan ini dan implikasinya bagi iklim politik Jepang.
Percakapan ini juga menggali secara mendalam keadaan Osaka saat ini dan persiapannya untuk Expo 2025, yang dijadwalkan berlangsung pada musim semi tahun depan. Hashimoto membahas tantangan dan peluang seputar konsep resor terpadu (IR) di Osaka, termasuk kemungkinan pengembangan kasino. Dia menyoroti kesulitan politik terkait kasino, mencatat bahwa opini publik cenderung terpolarisasi dalam isu ini. Namun, dia menyarankan bahwa inisiatif berani seperti pengembangan kasino dapat memberikan efek positif, dengan mengutip contoh pemilihan gubernur Tokyo. Jika seorang kandidat seperti Ishimaru mengusulkan pengembangan kasino, Hashimoto berpendapat, hal itu dapat menciptakan antusiasme dan meningkatkan partisipasi pemilih, yang mungkin mengubah hasil pemilu.
Hashimoto membandingkan skenario hipotetis ini dengan pengalaman Osaka dalam proyek IR. Awalnya, ada penolakan publik yang luas, dengan sekitar 70% populasi menentang ide tersebut. Seiring waktu, melalui komunikasi strategis dan pemilu yang berulang, narasi berubah, dan dukungan terhadap proyek tersebut meningkat. Dia menekankan pentingnya menggunakan acara berskala besar seperti Expo 2025 sebagai platform untuk membentuk kembali opini publik dan menyoroti manfaat ekonomi dari inisiatif semacam itu.
Dengan mengambil contoh internasional, Hashimoto membahas dampak transformasional dari penyelenggaraan acara global. Dia menyoroti kesuksesan Singapura dengan Marina Bay Circuit selama balapan Formula 1, di mana aktivitas ekonomi kota melonjak, dan tarif hotel naik drastis selama acara tersebut. Menurut Hashimoto, Jepang, khususnya kota seperti Tokyo dan Osaka, dapat meniru kesuksesan ini jika berinvestasi dengan bijak dan secara efektif memasarkan potensinya. Dia juga mengakui tantangan dalam pembiayaan acara seperti itu, dengan menekankan bahwa investasi yang signifikan diperlukan untuk mencapai hasil yang serupa.
Pembahasan ini juga menyoroti perlunya Jepang beralih dari fokus yang kaku pada kesetaraan dan lebih merangkul profitabilitas dalam melaksanakan proyek berskala besar. Hashimoto mengamati bahwa penekanan budaya pada keadilan seringkali menghambat negara dalam memaksimalkan potensi investasi bernilai tinggi. Dia menyarankan bahwa memperkenalkan layanan premium, seperti pengalaman VIP eksklusif, dapat menarik perhatian global dan menghasilkan pendapatan yang besar, yang akan menguntungkan sektor publik maupun swasta. Dia juga menyampaikan kekhawatiran tentang apakah arah persiapan Expo 2025 saat ini sesuai dengan tujuan-tujuan tersebut, dengan menyarankan bahwa lebih banyak yang bisa dilakukan untuk memastikan acara ini meninggalkan dampak yang signifikan.
Hashimoto menyimpulkan dengan menekankan pentingnya belajar dari keberhasilan dan kegagalan masa lalu, baik di Jepang maupun di luar negeri. Dia mencatat bahwa acara seperti Expo 2025 dapat menjadi titik balik bagi Osaka dan seluruh negeri jika didekati dengan inovasi dan visi. Dengan memanfaatkan sumber dayanya dan merangkul strategi berani, Jepang memiliki kesempatan untuk mendefinisikan ulang pendekatannya terhadap pembangunan perkotaan dan memposisikan dirinya sebagai pemimpin global dalam penyelenggaraan acara berskala besar.
Source: 堀江貴文 ホリエモン