HOKKAIDO, May 07 (News On Japan) - Dewan Visi Hokkaido Valley yang baru dibentuk bertujuan untuk menciptakan 'versi Hokkaido dari Silicon Valley' dengan mendorong pengembangan di sekitar perusahaan semikonduktor generasi berikutnya Rapidus, dan mengubah kawasan dari Tomakomai hingga Ishikari menjadi pusat teknologi canggih.
Berfokus pada Kota Chitose dan wilayah Ishikari, “Inisiatif Hokkaido Valley” bertujuan menarik industri-industri mutakhir, termasuk pengembangan semikonduktor generasi berikutnya.
Dewan Visi Hokkaido Valley, yang terdiri dari organisasi ekonomi dan pemangku kepentingan lainnya, mengadakan rapat umum pendirian pada hari Rabu untuk mendorong inisiatif ini.
Terinspirasi oleh Silicon Valley di Pantai Barat AS, tempat perusahaan teknologi terkemuka berkumpul, rencana ini menyerukan pengumpulan perusahaan terkait di sepanjang koridor dari Tomakomai hingga Ishikari untuk menghasilkan manfaat ekonomi yang lebih luas bagi seluruh wilayah Hokkaido.
Inisiatif ini juga mencakup pembangunan infrastruktur seperti stasiun baru untuk Rapidus dan tujuan perencanaan kota yang lebih luas yang akan direalisasikan pada 2050.
Rapidus didirikan pada Agustus 2022 sebagai proyek nasional Jepang yang bertujuan menghidupkan kembali daya saing negara itu di industri semikonduktor global. Didukung oleh konsorsium perusahaan besar Jepang—termasuk Toyota, Sony, NTT, Kioxia, Denso, NEC, dan SoftBank—Rapidus muncul sebagai respons terhadap meningkatnya kebutuhan akan produksi domestik semikonduktor generasi berikutnya, di tengah kerentanan rantai pasokan global dan meningkatnya ketegangan geopolitik, khususnya antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Dengan modal awal sebesar 7,3 miliar yen dan dukungan kuat dari pemerintah Jepang, termasuk subsidi dari Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri (METI), perusahaan ini dengan cepat menempatkan dirinya sebagai pusat kebangkitan semikonduktor Jepang. Nama "Rapidus", yang berarti "cepat" dalam bahasa Latin, mencerminkan ambisi perusahaan untuk bergerak cepat di industri yang menuntut kecepatan dan inovasi.
Sejak awal, Rapidus menetapkan target ambisius: memproduksi massal semikonduktor logika 2-nanometer di Jepang pada paruh kedua 2020-an. Chip ini sangat penting untuk komputasi tingkat lanjut, pemrosesan AI, dan pusat data, dan saat ini didominasi oleh pabrik luar negeri seperti TSMC dari Taiwan dan Samsung Electronics dari Korea Selatan. Untuk mengejar ketertinggalan dari para pemimpin global, Rapidus menjalin kemitraan strategis dengan IBM, yang telah mengembangkan teknologi proses 2-nanometer di Amerika Serikat. Melalui kolaborasi ini, Rapidus memperoleh akses ke teknik manufaktur mutakhir dan pengetahuan penting, memungkinkannya memulai fondasi untuk produksi dalam negeri.
Perusahaan memilih Kota Chitose di Hokkaido sebagai lokasi fasilitas fabrikasi semikonduktornya, dengan alasan iklim yang stabil, udara bersih, akses air, dan potensi energi terbarukan sebagai keunggulan utama. Ini menandai pergeseran penting dalam geografi industri teknologi Jepang, yang sebelumnya terkonsentrasi di sekitar Tokyo dan wilayah barat seperti Kansai. Lokasi di Hokkaido juga sejalan dengan tujuan revitalisasi regional, karena diharapkan dapat menarik talenta, menciptakan lapangan kerja, dan membangun ekosistem industri terkait di Jepang utara.
Rapidus bukan hanya proyek teknologi, tetapi juga simbol kebijakan industri nasional. Pemerintah Jepang telah menjanjikan dukungan finansial yang besar, menawarkan subsidi dan kerangka kebijakan untuk memfasilitasi pembangunan infrastruktur jangka panjang, pelatihan tenaga kerja, dan kolaborasi global. Proyek ini juga sejalan dengan CHIPS Act Amerika Serikat dan upaya yang lebih luas di antara negara-negara mitra untuk membangun rantai pasokan semikonduktor yang tangguh di luar Tiongkok. Dalam konteks ini, Rapidus adalah proyek korporat sekaligus instrumen geopolitik untuk melindungi kedaulatan teknologi Jepang.
Hingga 2025, Rapidus terus mengembangkan jalur produksi percontohannya, dengan rencana memulai produksi skala kecil pada 2027 dan produksi massal penuh pada awal 2030-an. Meski jalannya menantang dan persaingannya ketat, perusahaan ini menarik perhatian global atas kecepatannya yang luar biasa dan target ambisiusnya. Kemajuan Rapidus dipandang sebagai ujian penting bagi kemampuan Jepang untuk kembali memimpin dalam produksi semikonduktor kelas atas, peran yang pernah dipegangnya pada era 1980-an.
Source: 北海道ニュースUHB