NAGOYA, May 10 (News On Japan) - Nagoya berada di ambang transformasi besar. Dalam sepuluh tahun ke depan, lanskap kota ini diperkirakan akan berubah secara dramatis seiring proyek-proyek pembangunan ulang skala besar membentuk kembali pusat perkotaan. Fokus utamanya adalah pada tiga distrik utama—Meieki, Sakae, dan Kanayama—yang masing-masing berkembang dengan menonjolkan kekuatan khas mereka.
Di pusat transformasi ini adalah Stasiun Nagoya, pintu gerbang utama ke wilayah Tokai. Stasiun ini sudah menjadi pusat transportasi darat yang menghubungkan Tokyo dan Osaka melalui jalur Shinkansen dan subway, dengan jumlah penumpang harian lebih dari satu juta orang. Saat ini sedang direncanakan untuk mengubahnya menjadi "super terminal" berskala internasional, dengan dibukanya Shinkansen Chuo Linear di masa mendatang. Plaza stasiun sedang diperluas dua kali lipat dan diubah dari ruang yang berfokus pada kendaraan menjadi plaza ramah pejalan kaki.
Salah satu sorotan utama dalam pembangunan ulang ini adalah area terbuka baru di depan stasiun, menggantikan menara simbolik lama yang dibongkar pada 2022. Setelah selesai, plaza ini akan memungkinkan akses langsung dari stasiun ke gedung-gedung komersial sekitar, dengan konektivitas yang lebih baik ke subway melalui area terpadu untuk tangga, eskalator, dan lift—mengatasi keluhan lama soal aksesibilitas.
Untuk mengurangi kemacetan kronis di sisi selatan stasiun, yang merupakan koridor utama bagi para komuter, kota berencana membangun lorong bawah tanah baru yang dijadwalkan selesai pada tahun fiskal 2032. Selain itu, Nagoya akan memperkenalkan sistem transportasi publik permukaan baru bernama SRT untuk meningkatkan konektivitas antar distrik. Tujuannya adalah meningkatkan daya tarik tidak hanya di sekitar stasiun, tetapi juga di seluruh kota.
Sakae, pusat perbelanjaan dan hiburan yang ramai di Nagoya, juga sedang mengalami gelombang pembangunan ulang. Salah satu proyek simboliknya adalah Gedung Chunichi baru, yang tahun ini merayakan ulang tahun pertamanya. Gedung ini menampilkan toko-toko populer yang baru pertama kali hadir di wilayah Tokai dan menarik banyak pengunjung melalui acara rutin. Pada hari pembukaannya tahun lalu, lebih dari seribu orang mengantre untuk masuk. Pengunjung memuji desainnya yang lebih terang dan mengundang dibandingkan pendahulunya, dan total pengunjung telah melampaui 11 juta hanya dalam satu tahun.
Area ini terus berkembang, dengan pembangunan The Landmark Sakae yang sedang berlangsung dan dijadwalkan dibuka musim panas mendatang. Dengan tinggi sekitar 211 meter, bangunan ini akan menjadi yang tertinggi di distrik tersebut, dilengkapi hotel mewah dan kompleks bioskop yang telah lama dinantikan. Alih-alih bersaing, perwakilan Gedung Chunichi menyatakan harapan untuk berkolaborasi dengan fasilitas komersial lainnya demi memajukan seluruh area. Dengan lebih banyak proyek di cakrawala, Sakae diperkirakan akan berkembang tidak hanya secara vertikal tetapi juga secara wilayah, menegaskan potensi pengembangannya yang tinggi.
Sementara itu, sekitar 3 kilometer di selatan terletak Kanayama, distrik lain yang siap mengalami perubahan. Area di sekitar pintu keluar utara Stasiun Kanayama, yang dikenal dengan kompleks Asunal Kanayama yang memiliki lebih dari 50 toko dan restoran, memang ramai tetapi aktivitasnya masih terbatas di sekitar stasiun. Untuk memperluas jangkauannya dan menarik lebih banyak pengunjung, rencana pembangunan ulang baru telah diumumkan.
Stasiun Kanayama melayani sekitar 480.000 penumpang setiap hari, menjadikannya simpul transportasi penting. Kota berencana menutup Asunal Kanayama pada akhir masa sewa lahannya pada Februari 2028 dan menggantinya dengan kompleks multifungsi baru. Selain itu, Nippon Tokushu Civic Hall yang terletak di dekatnya akan ditutup pada Maret 2028 dan dibangun kembali menjadi teater baru dalam sepuluh tahun ke depan.
Pejabat pemerintah lokal dan perencana kota telah mengadakan pertemuan rutin untuk membahas pembangunan ulang Kanayama. Rencana termasuk eksperimen komunitas seperti mengubah trotoar menjadi ruang duduk hijau dan menciptakan area makan pop-up, terinspirasi oleh proyek serupa di kota lain. Kanayama juga menjadi rumah bagi berbagai institusi budaya, termasuk gedung konser dan fasilitas seni, dan kota berharap memanfaatkan kekayaan budaya ini sembari membuat kawasan ini lebih ramah pejalan kaki dan menarik bagi warga maupun wisatawan.
Dengan Meieki yang menargetkan menjadi super terminal, Sakae terus menarik pembelanja dan pencari budaya, serta Kanayama yang memperdalam identitasnya sebagai pusat seni dan sipil, Nagoya diperkirakan akan mengalami transformasi luar biasa dalam sepuluh tahun mendatang.
Source: Nagoya TV News