News On Japan

Pemutusan Hubungan Kerja Hampir 20.000 Karyawan oleh Nissan karena Kinerja Memburuk

TOKYO, May 13 (News On Japan) - Nissan Motor telah memutuskan untuk memangkas hampir 20.000 pekerjaan secara global karena menghadapi penurunan kinerja bisnis yang semakin parah.

Menurut sumber yang mengetahui masalah ini, produsen mobil tersebut telah menyelesaikan rencana untuk memberhentikan lebih dari 10.000 karyawan tambahan, baik di Jepang maupun di luar negeri, di luar pemangkasan yang sebelumnya telah diumumkan.

Pada November 2024, Nissan telah mengumumkan pengurangan sekitar 9.000 pekerjaan. Dengan rencana pemutusan hubungan kerja yang baru, total posisi yang akan dihapus mendekati 20.000.

Nissan Motor sedang menghadapi krisis bisnis yang semakin dalam, yang mendorong perusahaan untuk melakukan langkah-langkah restrukturisasi drastis, termasuk pengurangan hampir 20.000 pekerjaan secara global. Langkah besar ini dilakukan sebagai respons terhadap penurunan tajam kinerja keuangan perusahaan, dengan penurunan penjualan kendaraan, profitabilitas yang melemah, dan persaingan global yang ketat menggerus basis pendapatan Nissan. Keputusan untuk memangkas lebih dari 10.000 pekerjaan tambahan—di luar sekitar 9.000 yang diumumkan pada November 2024—menunjukkan kebutuhan mendesak perusahaan untuk merampingkan operasional dan mengembalikan keberlanjutan jangka panjang. Pemutusan hubungan kerja ini diperkirakan akan memengaruhi karyawan di dalam dan luar negeri, dengan wilayah dan unit bisnis tertentu masih dalam evaluasi.

Pernah menjadi pilar sektor otomotif Jepang dan simbol aliansi Renault-Nissan, Nissan dalam beberapa tahun terakhir kesulitan untuk bangkit di tengah perubahan lanskap otomotif global. Kinerja perusahaan terbebani oleh melemahnya permintaan di pasar utama seperti Tiongkok dan Eropa, serta meningkatnya biaya elektrifikasi dan pengembangan kendaraan generasi berikutnya. Selain itu, dampak dari krisis kepemimpinan di masa lalu dan tantangan tata kelola perusahaan terus membayangi stabilitas merek dan kepercayaan investor. Laporan keuangan kuartalan terbaru menunjukkan tekanan lebih lanjut, dengan margin laba operasi yang menyempit dan tingkat persediaan meningkat di beberapa pasar.

Untuk mengatasi tekanan ini, Nissan dilaporkan mempertimbangkan perombakan besar-besaran pada jaringan produksi globalnya, termasuk kemungkinan konsolidasi pabrik dan penyesuaian jajaran model. Para eksekutif juga mengisyaratkan fokus baru pada pasar inti seperti Jepang dan Amerika Utara, sambil mengurangi operasi yang tidak menguntungkan di wilayah periferal. Inisiatif penghematan biaya kemungkinan akan melampaui pengurangan tenaga kerja, dengan optimalisasi rantai pasokan dan reprioritisasi R&D juga masuk dalam agenda. Para analis mencatat bahwa keberhasilan reformasi ini akan bergantung pada kemampuan Nissan untuk menyeimbangkan disiplin keuangan jangka pendek dengan investasi jangka panjang dalam inovasi dan nilai merek.

Skala pengurangan tenaga kerja yang direncanakan menyoroti beratnya tantangan yang dihadapi. Meskipun pemangkasan pekerjaan dapat mengurangi tekanan pada biaya operasional, hal itu juga membawa risiko reputasi dan moral yang dapat memengaruhi produktivitas dan rekrutmen di masa depan. Serikat pekerja dan pemerintah daerah di wilayah yang terdampak diperkirakan akan meminta jaminan terkait program pelatihan ulang, dukungan relokasi, dan penghindaran penutupan pabrik secara tiba-tiba. Sementara itu, para investor akan memantau secara ketat tanda-tanda bahwa rencana restrukturisasi menghasilkan perbaikan nyata dalam pendapatan dan daya saing. Seiring dengan transformasi cepat industri otomotif global, kemampuan Nissan untuk beradaptasi akan menjadi kunci tidak hanya bagi kelangsungan hidupnya, tetapi juga bagi posisinya dalam ekosistem mobilitas yang terus berkembang.

Source: FNN

News On Japan
MEDIA CHANNELS
         

Image of Apakah Jepang Memanipulasi Yen?

Apakah Jepang Memanipulasi Yen?

Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali menuduh Jepang sengaja melemahkan yen untuk meningkatkan ekspor, dengan klaim bahwa pemerintah Jepang sedang mengarahkan nilai tukar turun dalam langkah yang mengingatkan pada Kesepakatan Plaza tahun 1985.

Image of Pembatalan Redevelopment Nakano Sunplaza Picu Kekhawatiran Akan Kemunduran Kawasan

Pembatalan Redevelopment Nakano Sunplaza Picu Kekhawatiran Akan Kemunduran Kawasan

Rencana pembangunan kembali di bekas lokasi Nakano Sunplaza secara resmi dibatalkan, memicu kekhawatiran di kalangan warga setempat bahwa area tersebut dapat menjadi bangunan terbengkalai.

Image of Harga Kondominium di Tokyo Turun 8,7% karena Pasokan Properti Mewah Menyusut

Harga Kondominium di Tokyo Turun 8,7% karena Pasokan Properti Mewah Menyusut

Harga rata-rata kondominium baru di wilayah metropolitan Tokyo pada bulan April turun 8,7% dibanding tahun sebelumnya menjadi 69,99 juta yen, di bawah angka 70 juta yen untuk pertama kalinya dalam 16 bulan, menurut laporan dari Institut Ekonomi Real Estat.

Image of Tokyo Gratiskan Air untuk Semua Rumah Tangga

Tokyo Gratiskan Air untuk Semua Rumah Tangga

Pemerintah Metropolitan Tokyo telah memutuskan untuk membebaskan biaya dasar air untuk semua rumah tangga biasa di kota tersebut selama musim panas ini, mencakup sekitar 8 juta rumah tangga.