TOKYO, Jul 30 (News On Japan) - Hitachi telah mengumumkan kemajuan teknologi yang revolusioner untuk mendeteksi apakah dokumen dibuat oleh AI generatif, menggunakan sistem "tiga watermark elektronik" pertama di dunia yang bertujuan untuk mencegah penyebaran informasi palsu.
Seiring internet terus dibanjiri dengan "berita palsu," sebuah dampak negatif dari penggunaan AI generatif yang meluas, teknologi baru dari Hitachi menawarkan langkah maju yang signifikan dalam memerangi masalah ini.
Sistem ini bekerja dengan menyisipkan kata-kata tertentu yang berfungsi sebagai "watermark elektronik" dalam teks yang dihasilkan oleh AI. Kehadiran dan frekuensi kata-kata ini membantu menentukan apakah dokumen tersebut dihasilkan oleh AI.
Seorang reporter mendemonstrasikan, "Teks ini mengandung 'watermark' yang dapat mengidentifikasi apakah dibuat oleh AI generatif."
Inovasi ini menangani kerentanan kritis: sebelumnya, sebuah watermark elektronik tunggal bisa dengan mudah dipalsukan. Teknologi terbaru dari Hitachi menggunakan beberapa watermark elektronik berlapis, meningkatkan keamanan.
Koichi Nagatsuka, dari Grup R&D Hitachi, menjelaskan, "Teknologi 'watermark elektronik' pada dasarnya membedakan antara teks yang dihasilkan oleh AI dan yang dibuat oleh manusia."
Di era di mana proliferasi informasi palsu telah menjadi masalah sosial yang signifikan, teknologi ini menarik perhatian karena potensinya untuk mengautentikasi pencipta video dan dokumen.
Meskipun watermark elektronik telah digunakan secara efektif untuk mendeteksi video dan gambar palsu, penerapannya pada teks telah menantang. Nagatsuka mencatat, "Dengan teks, mengubah bahkan satu kata saja dapat mengubah seluruh makna, membuatnya sulit untuk diterapkan."
Hitachi berencana untuk terus mengembangkan teknologi ini untuk mencegah penyebaran informasi yang salah dan memerangi penipuan menggunakan AI generatif.
Source: TBS