TOKYO, Feb 02 (News On Japan) - Industri AI China telah menimbulkan kehebohan dengan kemunculan Deepseek, model kecerdasan buatan revolusioner yang dibandingkan dengan sistem AI terkemuka di dunia.
Meski memiliki performa setara dengan model kelas atas, Deepseek dikembangkan dengan biaya yang jauh lebih rendah, menimbulkan pertanyaan tentang dampaknya terhadap lanskap AI global dan potensi gesekan baru antara Amerika Serikat dan China.
Disrupsi ini, yang kini disebut sebagai "Kejutan Deepseek," mengingatkan pada "Kejutan Sputnik" tahun 1957, ketika Uni Soviet berhasil meluncurkan satelit buatan pertama di dunia, membuat Amerika Serikat tergesa-gesa mengejar dalam perlombaan luar angkasa. Dalam kasus ini, kemajuan Deepseek dalam teknologi AI mengejutkan industri, menempatkan China sebagai pesaing tangguh di bidang ini. Perusahaan di balik inovasi ini adalah Deepseek, yang didirikan pada 2023 oleh Lian Wenfeng, seorang mantan pengusaha hedge fund kelahiran 1985. Setelah meraih kesuksesan dalam perdagangan saham berbasis algoritma, Lian mengalihkan fokusnya ke kecerdasan buatan, yang mengarah pada pengembangan model AI canggih Deepseek.
Yang membuat AI Deepseek begitu luar biasa adalah waktu pengembangannya yang cepat dan biayanya yang jauh lebih rendah. Model inti selesai dalam waktu hanya dua bulan, dengan total biaya pengembangan 900 juta yen—kurang dari sepersepuluh dari perkiraan biaya yang dikeluarkan OpenAI untuk menciptakan ChatGPT. Namun, performanya diklaim setara dengan versi ChatGPT yang dirilis pada September 2023. Seperti model AI Barat lainnya, AI Deepseek mampu berinteraksi dalam percakapan dan menjawab berbagai pertanyaan. Misalnya, ketika ditanya bagaimana seharusnya seseorang menghadapi negosiasi dengan mantan Presiden AS Donald Trump dalam kurang dari 30 karakter, AI ini menjawab, "Bersikap tegas dan kuat untuk mendapatkan keunggulan dalam negosiasi." Namun, sebagai model yang dikembangkan di China, AI ini juga menerapkan batasan tertentu. Ketika ditanya tentang insiden Tiananmen 1989, AI ini menolak menjawab dan merespons dengan, "Saya tidak dapat memberikan jawaban. Silakan ganti topik."
Salah satu faktor utama di balik efisiensi biaya Deepseek adalah pendekatan inovatifnya dalam pelatihan AI. Perusahaan ini memanfaatkan model AI open-source yang tersedia secara bebas, memungkinkannya mengembangkan sistem tanpa sepenuhnya bergantung pada teknologi eksklusif. Dengan menggunakan model pembelajaran "guru-murid," AI Deepseek dilatih dengan mengajukan pertanyaan berulang kali kepada model AI eksternal yang lebih besar dan lebih canggih, yang berperan sebagai "guru" bagi AI berskala lebih kecil sebagai "murid." Metode ini memungkinkan Deepseek menghindari kebutuhan akan chip semikonduktor berkinerja tinggi yang biasanya diperlukan untuk melatih sistem AI skala besar. Selain itu, Deepseek telah membuat model AI-nya sendiri bersifat open-source, memungkinkan peneliti dan perusahaan untuk menyempurnakan dan menyesuaikannya sesuai kebutuhan mereka. Pakar AI Takahiro Yasuno mencatat bahwa terobosan ini dapat mendemokratisasi pengembangan AI, membuatnya lebih mudah diakses oleh perusahaan dengan sumber daya finansial terbatas. Ia juga menekankan bahwa AI Deepseek dapat menjadi dasar bagi pengembangan aplikasi baru yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik.
Meski pencapaiannya mengesankan, Deepseek juga menghadapi sorotan terkait dugaan penggunaan data yang tidak sah. Menurut laporan Bloomberg, perusahaan ini mungkin telah menggunakan data milik perusahaan lain tanpa izin untuk melatih model AI-nya. Pemerintah AS telah menyatakan kekhawatiran, dengan pejabatnya menyinggung kemungkinan pencurian hak kekayaan intelektual Amerika. Mengingat hubungan yang sudah tegang antara Amerika Serikat dan China dalam persaingan teknologi, kemunculan Deepseek dapat semakin memperburuk ketegangan geopolitik.
Saat ditanya mengenai kontroversi ini, Deepseek menekankan pentingnya kerja sama internasional. "Ada cara untuk meredakan ketegangan melalui kerja sama dan dialog internasional," kata perusahaan itu. Seiring dengan semakin cepatnya perlombaan AI global, kemunculan Deepseek menandai titik balik, menunjukkan semakin majunya kemampuan China dalam teknologi mutakhir dan membentuk ulang lanskap persaingan kecerdasan buatan.
Source: KTV NEWS