TOKYO, Jun 18 (News On Japan) - Badan Meteorologi Jepang (JMA) akan menjalani pembaruan besar pada informasi cuaca bencananya, dengan para ahli mengusulkan pengenalan 'Peringatan Bahaya' baru di antara kategori 'Peringatan Khusus' dan 'Peringatan' yang ada. Laporan akhir tinjauan ini disusun pada hari Selasa.
Saat ini, informasi bencana JMA yang digambarkan sebagai 'kompleks dan membingungkan' termasuk peringatan untuk band presipitasi linier, topan, dan hujan lebat. Saat Jepang memasuki musim hujan puncaknya, diskusi penting sedang berlangsung tentang pembaruan sistem 'Informasi Cuaca Bencana', yang menyoroti risiko bencana alam melalui berbagai peringatan dan nasihat.
Sistem saat ini dikritik karena kompleksitasnya. Misalnya, baik peringatan banjir maupun longsor diklasifikasikan di bawah 'Informasi Peringatan', tetapi peringatan banjir berada di level 3, sedangkan peringatan longsor berada di level 4. Ketidaksesuaian ini berarti meskipun namanya mirip, tindakan keselamatan yang diperlukan berbeda.
Setelah lebih dari dua tahun diskusi, para ahli telah menyelesaikan laporan yang menangani masalah ini. Usulan tersebut menstandarisasi informasi terkait bencana menjadi empat kategori, seperti 'banjir' dan 'longsor', dan menyelaraskan level peringatan sesuai dengan itu. Misalnya, informasi banjir akan dikategorikan secara seragam di bawah 'banjir', dengan terminologi umum di seluruh level seperti 'Peringatan Khusus level 5' dan 'Nasihat level 2'.
Selain itu, usulan tersebut memperkenalkan 'Peringatan Bahaya' baru di level 4, yang sebelumnya kurang konsisten.
Katsuya Yamori, ketua komite tinjauan, menyatakan, 'Kami telah mencapai format ekspresi yang seragam. Ini adalah langkah besar menuju ekspresi yang lebih sederhana dan lebih mudah dipahami.'
Namun, beberapa ahli meteorologi telah menyuarakan kekhawatiran. Akira Mori, seorang ahli meteorologi, berkomentar, 'Istilah "Peringatan Bahaya" mungkin tidak langsung jelas bagi masyarakat. Ini tampaknya tidak sesuai.' Dia lebih lanjut memperingatkan bahwa membuat level peringatan baru di atas 'Peringatan' dapat mengurangi rasa urgensi yang terkait dengan peringatan saat ini.
Mori menjelaskan, 'Peringatan dikeluarkan ketika ada risiko bencana besar. Mereka sudah cukup serius. Menambahkan level lain di atasnya mungkin membuat orang berpikir "itu hanya peringatan" dan tidak menganggapnya serius.'
JMA bertujuan untuk membuat perubahan ini untuk memastikan komunikasi yang lebih jelas tentang bahaya yang akan datang dan tindakan keselamatan yang sesuai. Mereka berencana untuk menerapkan sistem yang direvisi dalam dua tahun, berdasarkan laporan hari ini.
Source: TBS