TOKYO, Jan 03 (News On Japan) - Guru-guru sekolah di Jepang menghadapi jam kerja yang sangat panjang dan kekurangan staf, yang menyebabkan apa yang disebut "sistem kerja tetap" yang memungkinkan mereka bekerja berlebihan tanpa kompensasi yang memadai.
Pada bulan Mei, Partai Demokrat Liberal mengusulkan langkah-langkah untuk memperbaiki kondisi kerja, dan pemerintah diharapkan untuk mengumumkan langkah-langkah tambahan. Namun, pertanyaan mendesak tetap ada: perubahan apa yang harus diprioritaskan?
Seorang guru, Junji Matsushita, menggambarkan rutinitas yang melelahkan. Sebagai wali kelas siswa kelas enam di Osaka, Matsushita bangun pukul 2 pagi untuk menyelesaikan pekerjaan sekolah yang belum selesai selama hari itu. Menyeimbangkan kehidupan keluarga dengan tuntutan profesional, ia sering hanya memiliki waktu singkat untuk makan atau istirahat. Matsushita menekankan pentingnya menjaga hubungan dengan siswa, bahkan di tengah kesibukan jadwal yang padat.
Beban pada guru meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Tanggung jawab tambahan seperti menilai pendidikan moral dan bahasa Inggris sejak tahun 2020 telah menambah beban kerja yang sudah berat. Sebuah survei oleh Kementerian Pendidikan mengungkapkan bahwa lebih dari 64% guru sekolah dasar melebihi batas lembur bulanan 45 jam, dengan lebih dari 14% melampaui 80 jam, ambang batas yang terkait dengan risiko kesehatan akibat kerja berlebihan. Kekurangan staf memperburuk masalah ini, membuat semakin sulit menemukan tenaga pengajar yang berkualitas.
Upaya untuk mengatasi krisis ini mencakup proposal untuk meningkatkan kompensasi guru dari 4% menjadi 10%, mendigitalisasi tugas administratif, dan mendelegasikan tugas non-pengajaran kepada staf eksternal. Namun, para kritikus berpendapat bahwa masalah sistemik, seperti lembur yang tidak dibayar dan ekspektasi budaya agar guru memikul tanggung jawab yang berlebihan, masih belum teratasi. Para ahli menekankan perlunya sekolah untuk fokus pada pengajaran sambil menolak tuntutan dari orang tua dan komunitas lokal yang berkontribusi pada inflasi beban kerja.
Saat pemerintah bersiap untuk mengungkapkan pedoman baru bulan ini, para pendidik dan pembuat kebijakan berharap menemukan solusi nyata untuk meringankan beban pada guru, memastikan keberlanjutan sistem pendidikan Jepang.
Source: KTV NEWS