TOKYO, Feb 25 (News On Japan) - Semakin banyak anak muda dari China yang pergi ke Jepang untuk mengikuti ujian masuk universitas, tertarik oleh biaya yang lebih rendah, kemudahan penerimaan yang dirasakan, dan tingkat keamanan yang lebih baik dibandingkan dengan negara asal mereka.
Seorang mahasiswa China menjelaskan: "Terlalu banyak peserta ujian di China. Dibandingkan dengan China, masuk ke universitas di Jepang lebih mudah."
Pada 25 Februari, ujian masuk tahap kedua untuk universitas nasional, termasuk Universitas Tokyo, dimulai di seluruh Jepang. Di lokasi ujian, beberapa mahasiswa terlihat merapatkan tangan mereka dalam gerakan seperti berdoa sebelum ujian dimulai.
Seorang wanita China yang melamar ke Universitas Tokyo mengungkapkan alasannya memilih Jepang: "Ujian masuk universitas di China terlalu sulit. Saya ingin belajar di universitas terbaik di Jepang."
Banyak dari mereka melarikan diri dari persaingan ketat dalam sistem ujian di China dan memilih proses penerimaan universitas di Jepang.
Untuk memahami tren ini lebih lanjut, para wartawan mengunjungi Takadanobaba di Distrik Shinjuku, Tokyo, sebuah area yang dipenuhi dengan sekolah bahasa dan bimbingan belajar untuk mahasiswa asing. Papan tanda sekolah persiapan yang ditujukan untuk mahasiswa China berjejer di jalanan, menjadikan daerah ini sebagai pusat kompetisi bagi mereka yang ingin melanjutkan studi.
Salah satu sekolah bimbingan belajar tersebut, dengan sekitar 1.200 siswa terdaftar, telah berhasil mengirim lebih dari 100 siswa ke Universitas Tokyo.
Di dalam kelas, mahasiswa dengan tekun belajar bahasa Jepang, yang menjadi persyaratan utama untuk masuk universitas. Salah satu materi pembelajaran menekankan nuansa komunikasi dalam bahasa Jepang, dengan menyatakan: "Hindari terlalu sering bertanya 'Kenapa?', karena itu dapat membuat orang lain merasa tertekan dan enggan berbicara."
Untuk mempersiapkan ujian masuk universitas di Jepang, banyak dari mereka menghabiskan satu tahun penuh belajar di sekolah bimbingan ini sebelum mendaftar.
Seorang mahasiswa China berkomentar: "Hal terpenting saat memilih universitas adalah menentukan terlebih dahulu apa yang ingin dipelajari, lalu memilih universitas yang sesuai."
Biaya kuliah yang lebih rendah dibandingkan negara-negara Barat dan reputasi keamanan Jepang menjadikannya pilihan menarik bagi mahasiswa China.
Salah satu mahasiswa berbagi aspirasi masa depannya: "Saya ingin bekerja di Jepang. Pilihan pertama saya adalah menjadi guru, dan yang kedua adalah penerjemah sastra."
Selain biaya yang terjangkau dan keamanan, faktor lain yang menarik mahasiswa China ke Jepang adalah kemudahan masuk universitas dibandingkan dengan negara asal mereka.
Saat ditanya tentang kesulitan masuk universitas, seorang mahasiswa China mengatakan: "Masuk universitas di Jepang lebih mudah. Saya rasa ujian masuk di sini tidak seketat di China. Saya tidak ingin ikut serta dalam ujian masuk yang ketat di China—Jepang menawarkan lebih banyak peluang."
Tren mahasiswa China yang menghindari persaingan ketat dalam ujian masuk di negara mereka dan memilih universitas di Jepang terus meningkat.
Menurut Li Xu, CEO Keicheng Education Group, "Jumlah pelamar dari China lebih dari sepuluh kali lipat dibandingkan pelamar dari Jepang. Masuk ke universitas bergengsi di Jepang lebih mudah."
Universitas Tokyo, khususnya, tetap sangat bergengsi di kalangan mahasiswa China. Jurnalis universitas, Reiji Ishiwata, mencatat, "Banyak orang China mengakui bahwa Universitas Tokyo adalah salah satu universitas terbaik di Jepang. Memiliki gelar dari Universitas Tokyo memberikan prestise yang besar, bahkan saat kembali ke China."