TOKYO, Sep 23 (News On Japan) - Instagram menghadapi kritik keras atas pembatasan barunya untuk pengguna remaja di Jepang. Meta baru-baru ini mengumumkan langkah-langkah baru yang bertujuan membatasi cara remaja menggunakan platform tersebut, termasuk pembatasan siapa yang dapat menerima pesan dari mereka dan batasan waktu penggunaan aplikasi.
Pembatasan ini memicu ketidakpuasan di kalangan pengguna muda, yang merasa frustrasi terutama karena kemungkinan orang tua mereka dapat memantau pesan mereka.
Aturan baru ini secara khusus ditujukan kepada pengguna berusia 13 hingga 17 tahun. Remaja hanya dapat mengirim pesan kepada pengguna yang mengikuti mereka kembali, dan notifikasi akan dikirim untuk mendorong pengguna menutup aplikasi setelah 60 menit penggunaan. Untuk mereka yang berusia di bawah 16 tahun, persetujuan orang tua akan diperlukan untuk mematikan batasan ini. Orang tua juga akan memiliki akses ke informasi tentang dengan siapa anak-anak mereka berkomunikasi dan berapa lama mereka menghabiskan waktu di aplikasi tersebut.
Sementara beberapa orang tua menyambut baik perubahan ini sebagai cara untuk memastikan keselamatan anak-anak mereka, banyak pengguna muda yang menyatakan ketidakpuasan. Misalnya, seorang siswa SMP berusia 15 tahun, Rucha, yang menggunakan Instagram sebagai bagian dari pekerjaannya di agensi bakat, mengatakan bahwa dia merasa tidak nyaman dengan gagasan bahwa ibunya bisa melihat pesannya. Dia juga berbagi bahwa dia telah menerima pesan langsung yang tidak pantas, tetapi dia tidak ingin membuat ibunya khawatir tentang hal itu.
Kekhawatiran tentang keselamatan tidaklah tanpa alasan. Menurut Badan Kepolisian Nasional Jepang, pada tahun 2023, lebih dari 1.600 anak di bawah usia 18 tahun terlibat dalam insiden terkait media sosial, dengan siswa SMP dan SMA menjadi mayoritas. Menanggapi kekhawatiran yang semakin besar tentang keselamatan online bagi anak-anak, CEO Meta, Mark Zuckerberg, baru-baru ini meminta maaf kepada keluarga anak-anak yang menjadi korban eksploitasi seksual di media sosial, dalam sidang kongres AS. Para ahli percaya bahwa pembatasan baru di Instagram ini merupakan bagian dari upaya yang lebih luas untuk melindungi remaja dari risiko online.
Source: FNN