TOKYO, Jul 01 (News On Japan) - Proyek besar energi panas bumi yang sebanding dengan tenaga nuklir sedang berlangsung. Pemerintah dan perusahaan mempercepat upaya mereka menuju transformasi hijau (GX) dan transisi energi terbarukan. Namun, dengan meningkatnya konsumsi daya akibat penyebaran AI dan faktor lainnya, permintaan listrik meningkat.
Pada saat yang sama, tenaga surya dan angin, yang merupakan bagian signifikan dari energi terbarukan, tidak dapat diandalkan untuk pasokan stabil 24 jam karena kondisi cuaca. Di tengah situasi ini, ada perkembangan baru dalam energi panas bumi, yang dapat menyediakan pasokan stabil 24 jam dan merupakan salah satu sumber daya terbesar di dunia yang dimiliki Jepang, namun sulit dimanfaatkan dan belum tersebar luas. Novelis Jin Mayama, yang telah menciptakan karya bertema energi panas bumi, menyelami upaya para pengembang panas bumi terkemuka di Jepang.
Setelah kecelakaan nuklir 13 tahun lalu dan depresiasi yen yang bersejarah akibat invasi Rusia ke Ukraina, harga bahan bakar melonjak, menempatkan Jepang, yang sangat bergantung pada impor, dalam posisi sulit. Di tengah situasi ini, perhatian meningkat pada energi terbarukan yang memanfaatkan kekuatan alam. Energi terbarukan sekarang menyumbang lebih dari 20% pasokan listrik domestik, dan energi panas bumi, yang telah terlupakan, mulai muncul kembali.
"Kami menantang diri kami dengan metode baru yang disebut pembangkitan listrik panas bumi superkritis," jelas peneliti di National Institute of Advanced Industrial Science and Technology (AIST), yang memiliki 12 lokasi di seluruh negeri yang bekerja pada teknologi generasi berikutnya seperti semikonduktor dan AI. Fasilitas Fukushima, didirikan pada tahun 2014 untuk penelitian energi terbarukan canggih pasca Gempa Besar Jepang Timur, adalah satu-satunya lembaga penelitian di Jepang yang didedikasikan untuk energi terbarukan.
Pembangkit listrik panas bumi melibatkan pemanfaatan reservoir air bawah tanah yang dipanaskan oleh magma di dekatnya. Air bersuhu tinggi ini, mencapai 200° hingga 300°, dibawa ke permukaan, di mana ia berubah menjadi uap untuk menggerakkan turbin, menghasilkan listrik. Energi panas bumi dapat menghasilkan listrik 24/7, tidak terpengaruh oleh kondisi cuaca, menjadikannya sumber energi yang andal dan berkelanjutan. Jepang, negara vulkanik, memiliki potensi energi panas bumi terbesar ketiga di dunia.
Source: テレ東BIZ