KAGOSHIMA, Jul 04 (News On Japan) - Gelombang panas tidak hanya mempengaruhi daratan tetapi juga membawa perubahan tak terduga di laut. Pada 3 Juli, Tokyo mencatat suhu 34,8°C, hari terpanas tahun ini sejauh ini. Panas yang intens ini juga memicu kejadian luar biasa di lautan, termasuk serangan hiu pada peternakan akuakultur.
Di Prefektur Kagoshima, pusat utama akuakultur ikan amberjack, hiu muncul sebagai ancaman signifikan. Tepat saat ikan yang dibudidayakan akan dikirim, hiu raksasa, beberapa hampir sepanjang 3 meter, menerobos jaring, menyebabkan kerusakan parah. Hiu yang terlalu besar untuk ditangani oleh satu orang diidentifikasi sebagai penyebab kehancuran. Dua hiu berhasil menerobos jaring, menyebabkan semua ikan amberjack melarikan diri. Kerugian diperkirakan sekitar 10 juta yen.
Hiu pertama kali terlihat di dekat pelabuhan perikanan di Teluk Kagoshima. Seorang nelayan setempat mengungkapkan keterkejutannya, mencatat bahwa meskipun hiu sering terlihat di lepas pantai, mereka tidak pernah menyebabkan kerusakan sebesar ini pada ikan yang siap dikirim. Untungnya, tidak ada cedera manusia yang dilaporkan.
Tim investigasi mengamati sirip hiu di dekat lokasi kejadian, mengkonfirmasi keberadaan predator tersebut. Kehadiran hiu begitu dekat dengan pantai, terutama dalam skala sebesar ini, belum pernah terjadi sebelumnya, membuat masyarakat setempat tidak percaya.
Para ahli menyarankan bahwa peningkatan suhu laut baru-baru ini mungkin menarik hiu lebih dekat ke pantai. Spesies yang diidentifikasi, kemungkinan hiu perunggu, diketahui hidup di perairan hangat dan biasanya ditemukan di daerah tropis dan subtropis, termasuk sekitar Amami, Okinawa, dan Kyushu.
Peningkatan suhu laut juga mempengaruhi ikan amberjack secara langsung, karena parasit lebih cenderung menempel pada tubuh mereka, menyebabkan mereka menggosokkan diri pada jaring dan mengalami cedera. Hal ini menambah tantangan yang dihadapi oleh operator akuakultur.
Meskipun menjadi spesies yang dilindungi karena statusnya yang terancam punah, keberadaan hiu besar ini menjadi ancaman signifikan bagi industri perikanan lokal. Nelayan khawatir tentang masa depan, karena insiden ini meruntuhkan semangat mereka yang bekerja di sektor tersebut.
Source: ANN