Tottori, May 14 (News On Japan) - Penangkapan tuna sirip biru pertama musim ini dilakukan pada Rabu pagi di Kota Sakaiminato, Prefektur Tottori, menandai awal musim penangkapan musim panas yang paling awal sejak pencatatan dimulai pada tahun 1982.
Sebanyak 63 ekor tuna yang ditangkap di lepas pantai Prefektur Ishikawa dibawa ke Pelabuhan Sakaiminato. Menurut laporan di lokasi, ikan-ikan besar tersebut diturunkan satu per satu dari kapal.
Pendaratan pertama tahun ini terjadi tujuh hari lebih awal dibandingkan tahun lalu, mencatatkan rekor baru sebagai yang paling awal sejak pendaratan tuna dimulai di Sakaiminato pada 1982. Beberapa faktor yang berkontribusi antara lain peningkatan kuota tangkapan, keberangkatan kapal yang lebih awal, kenaikan suhu permukaan laut, dan pemulihan stok ikan akibat regulasi penangkapan yang lebih ketat.
Pemerintah memperkirakan sekitar 1.100 ton tuna sirip biru akan didaratkan musim ini hingga awal Juli.
Sakaiminato, yang terletak di Prefektur Tottori di sepanjang Laut Jepang, telah membangun reputasi sebagai salah satu lokasi pendaratan utama tuna di Jepang, khususnya tuna sirip biru. Pelabuhan ini telah lama menjadi basis bagi kapal penangkap ikan lepas pantai dan laut dalam, memainkan peran penting dalam perdagangan musiman tuna di Jepang. Sejak pendaratan tuna dimulai di pelabuhan ini pada tahun 1982, Sakaiminato menjadi tolok ukur penanda awal musim penangkapan musim panas di wilayah barat Jepang.
Kedekatan kota ini dengan wilayah perairan penangkapan yang kaya di Semenanjung Noto dan wilayah Laut Jepang secara keseluruhan memberikan keunggulan strategis. Tuna sirip biru yang bermigrasi melalui perairan ini sering ditangkap dengan metode longline, dan Sakaiminato menyediakan infrastruktur yang dibutuhkan untuk proses bongkar muat, pelelangan, dan distribusi yang cepat ke pasar di seluruh negeri. Pemandangan tuna raksasa yang diturunkan pada dini hari menjadi tontonan musiman yang menarik perhatian baik secara lokal maupun nasional.
Otoritas perikanan dan koperasi lokal di Sakaiminato secara ketat memantau kuota dan waktu untuk menjaga praktik berkelanjutan. Kawasan ini juga mendapat manfaat dari perbaikan dalam pengelolaan stok dan perjanjian internasional yang bertujuan melindungi populasi tuna. Dalam beberapa tahun terakhir, pemulihan stok tuna sirip biru, ditambah kemajuan teknologi dan lingkungan laut yang semakin hangat, telah mendorong pendaratan lebih awal dan harapan tangkapan yang lebih tinggi.
Source: TBS