TOKYO, May 28 (News On Japan) - Harga kerang kampak melonjak di seluruh Jepang akibat panen yang buruk mengguncang daerah produksi dan pengecer makanan laut, sementara grosir dan restoran memperingatkan krisis berkepanjangan akibat serangkaian bencana lingkungan.
Di sebuah restoran prasmanan makanan laut di Tateyama, Prefektur Chiba, yang terkenal dengan hidangan panggang segarnya, kerang kampak tetap menjadi favorit pelanggan. Hari itu, restoran menyajikan kerang kampak dari Prefektur Aomori, dan pengunjung memuji tekstur yang kenyal dan rasa gurih dari hidangan yang baru dipanggang tersebut.
Namun, di balik layar, restoran menghadapi kesulitan. Pada musim gugur 2024, harga prasmanan dinaikkan sebesar 400 yen untuk mengimbangi kenaikan harga bahan makanan, dengan kerang kampak mengalami lonjakan harga terbesar. Menurut manajer, Kozai, harga per kerang kampak telah dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. "Naiknya perlahan-lahan, lalu tahu-tahu sudah dua kali lipat," katanya. Ia mengakui kadang merasa dilema: "Kami ingin orang datang dan makan, tapi di sisi lain ingin berkata, 'Tolong jangan makan terlalu banyak.'"
Kenaikan harga tidak hanya terjadi di restoran. Di toko ikan lokal, harga kerang kampak rebus yang digunakan untuk sate juga meningkat sekitar 1,4 hingga 1,5 kali lipat dibandingkan Mei 2024. "Dulu harganya sekitar 130 atau 140 yen per biji sekitar setahun yang lalu," kata Watanabe, pemilik Marukawa Suisan. "Tentu saja, harga sate pun ikut naik."
Akar permasalahan terletak di Aomori, salah satu wilayah penghasil kerang kampak terbesar di Jepang. Sejak pertengahan November 2024, dilaporkan terjadi kematian massal pada kerang kampak muda yang lahir di musim semi dan dijadwalkan dikirim pada 2025. Rekaman dari koperasi perikanan setempat menunjukkan tumpukan kerang muda yang mati.
Takuma Kudo dari Koperasi Perikanan Okata menjelaskan, "Penyebab pertama adalah suhu air laut yang tinggi—tahun lalu sangat hangat. Kedua adalah kekurangan plankton, yang merupakan sumber makanan mereka. Dua skenario terburuk ini terjadi bersamaan."
Akibatnya, koperasi memperkirakan hanya bisa memanen 10 persen dari volume biasanya pada 2025, dengan 90 persen kerang muda dilaporkan mati. Kudo memperingatkan bahwa dampak jangka panjangnya bisa parah: "Tanpa kerang dewasa, bayi kerang berikutnya tidak akan bisa dipanen. Siklusnya akan rusak, dan butuh bertahun-tahun untuk pulih."
Dampaknya sudah terlihat, dengan pertumbuhan kerang kampak yang tersisa pada musim 2025 mengalami keterlambatan. Para pelaku industri khawatir krisis ini akan memburuk sebelum membaik.
Source: FNN