TOKYO, Aug 03 (News On Japan) - Matcha, yang dulunya merupakan favorit tradisional Jepang, kini menjadi sensasi global—namun lonjakan permintaan menyebabkan kekurangan serius. Perusahaan teh terkemuka Ito En mengumumkan akan menaikkan harga hingga dua kali lipat untuk mengatasi ketidakseimbangan pasokan dan permintaan yang semakin parah.
Wisatawan dari Amerika Serikat terlihat memuji matcha Jepang, dengan komentar seperti "sangat enak" dan "kami suka matcha" yang sering terdengar. Teh hijau yang cerah ini telah merebut hati konsumen internasional.
Sebuah kafe matcha yang dibuka tahun lalu di New York melaporkan bahwa menu paling populernya adalah matcha latte, bersama dengan parfait dan hidangan penutup lainnya. Di Korea Selatan, toko serba ada juga memenuhi rak mereka dengan produk matcha, menyoroti popularitas global minuman ini.
Didorong oleh tren ini, ekspor teh hijau—termasuk matcha—telah mencetak rekor baru selama lima tahun berturut-turut. Lebih dari 10% produksi teh hijau Jepang kini dikirim ke luar negeri. Akibatnya, pasokan matcha domestik mengalami kekurangan yang serius.
Ito En mengumumkan akan menaikkan harga hingga 100%. Matcha yang digunakan untuk upacara minum teh tradisional akan naik dari 3.024 yen menjadi 4.536 yen, sementara teh hijau biasa akan naik dari 1.296 yen menjadi 1.360 yen.
Produsen teh juga dipaksa untuk beradaptasi. Di Yame Miryokuen Seicha di Prefektur Fukuoka, kepala perusahaan Kazunobu Ejima menjelaskan, "Seluruh ladang teh di sini telah diubah menjadi tencha, bahan baku untuk matcha."
Sebelumnya, tencha hanya mencakup 30% dari produksi, namun kini angkanya telah meningkat menjadi 70%. Namun, kapasitas peralatan yang terbatas membuat perluasan lebih lanjut menjadi sulit.
Tantangan lainnya adalah populasi petani Jepang yang semakin menua. Secara nasional, luas lahan budidaya telah menyusut sekitar 20% selama satu dekade terakhir. Menjaga keseimbangan antara pasokan dan permintaan akan menjadi isu utama bagi industri ini ke depan.
Source: TBS