Feb 06 (News On Japan) - Wisata menonton lumba-lumba liar yang populer di Semenanjung Noto dihentikan sementara karena dampak gempa bumi, tetapi para pemandu wisata tanpa kenal lelah berusaha untuk melanjutkannya kembali. Satomi Sakashita memulai tur mengamati lumba-lumba pada tahun 2005, menarik hampir 4.000 peserta setiap tahunnya sebelum pandemi. Namun, gempa bumi membuat keberlangsungan wisata ini menjadi tidak menentu.
Di Teluk Nanao, kawanan lumba-lumba hidung botol Indo-Pasifik yang terdiri dari 17 ekor telah menjadi rumahnya.
Satomi Sakashita, Noto Island Marine Resort (62): "Tolong jangan menyerah, kami pasti akan datang. Didorong oleh pesan-pesan seperti itu, saya merasa kami tidak punya pilihan lain selain terus maju."
Meskipun belum bisa memastikan keselamatan semua lumba-lumba setelah gempa, Sakashita dan timnya bertekad untuk terus memantau lumba-lumba dan mengupayakan kebangkitan kembali wisata ini.
Source: ANNnewsCH