OSAKA, Jun 02 (News On Japan) - Sistem perawatan gigi di Jepang menghadapi krisis yang semakin parah karena jumlah teknisi gigi—yang membuat mahkota, gigi palsu, dan prostetik mulut lainnya di bawah pengawasan dokter gigi—terus menurun. Selama dua dekade terakhir, profesi ini telah kehilangan lebih dari 4.000 pekerja, memicu kekhawatiran atas kualitas dan kapasitas perawatan di masa depan.
Wawancara dengan teknisi berpengalaman, termasuk satu yang telah bekerja lebih dari 40 tahun, mengungkapkan kondisi kerja yang keras. Banyak yang melaporkan harus bekerja sepanjang malam dan akhir pekan, sering kali dengan tenggat waktu yang ketat. Meskipun pekerjaan ini membutuhkan keahlian teknis tinggi, upah yang diterima sangat rendah. Seorang teknisi muda mengungkapkan kekecewaannya, dengan berkata, "Upah per jam hanya 600 sampai 700 yen. Jujur saja, pekerjaan lain jauh lebih baik."
Daya tarik industri ini semakin menurun karena faktor penuaan tenaga kerja dan kurangnya rekrutan baru, yang berpotensi memperparah kekurangan dalam beberapa tahun ke depan. Tekanan yang semakin terlihat ini menimbulkan pertanyaan lebih luas tentang reformasi tenaga kerja dan keberlanjutan dalam sektor pendukung layanan kesehatan Jepang.
Source: MBS NEWS